Wikikamus:Awalan ke-

Awalan (prefiks) adalah imbuhan yang terletak di depan. Berikut ini macam awalan ke- dan fungsinya:

    1. membentuk kata benda abstrak, misalnya keberanian, ketentraman, keindahan, dan sebagainya.
      • hal atau keadaan: keberanian, kecantikan
      • tempat: kelurahan, kediaman
    2. membentuk kata kerja pasif, misalnya kehujanan, kehilangan, keracunan, dan sebagainya.
      • terkena: kehujanan, kepanasan
      • agak atau terlalu: keasinan, kelelahan (lihat pula imbuhan ke-an dalam bahasa Jawa)
      • sangat merasakan: kesakitan, kedinginan
    3. membentuk kata sifat, misalnya keibuan, kebapakan, kekanak-kanakan, dan sebagainya.
      • menyerupai atau memiliki sifat seperti: keibuan, kekanak-kanakan

I. Dalam bahasa Indonesia baku awalan ke-digunakan untuk membentuk nomina (kata benda) dan
   kata bilangan (numeralia).

1. Awalan ke- pembentuk kata benda (nomina):
  
   a. yang mempunyai sifat atau ciri, misalnya,
      tua → ketua yaitu orang yang mengepalai atau memimpin rapat, perkumpulan dan sebagainya.
      Contoh : Para peserta menyetujui usulan ketua rapat.
      Dia diangkat menjadi ketua umum partai politik.
   
   b. yang dituju dengan,misalnya:
      kasih → kekasih yaitu orang yang dikasihi atau dicintai.
   hendak → kehendak yaitu kemauan; keinginan dan harapan yang keras.
      Contoh : Katanya dia patah hati karena ditinggalkan kekasihnya.
      Pemuda itu memiliki kehendak untuk sukses sebagai usahawan.

2. Awalan ke- pembentuk kata bilangan(numeralia):
   
   a. menunjukkan tingkat atau urutan,misalnya,
      tiga → ketiga lima → kelima sebelas → kesebelas
      Contoh : Siswa itu menempati urutan ketiga dalam peringkat kelas.
      Tamu undangan itu duduk di deretan kursi kelima.
   
   b. menunjukkan kumpulan, misalnya,
      kedua orang - kelima buku-
      Contoh : Saya kira kedua orang itu wisatawan asing.
      Kelima buku ini saya beli kemarin di toko buku.


II. Dalam bahasa lisan yang tidak resmi awalan ke- menggantikan awalan ter-.
   Hal ini disebabkan pemakai bahasa terpengaruh oleh struktur bahasa daerah (Jawa/Sunda).
   Biasanya awalan ke- membentuk kata kerja (verba),misalnya,

   a. telah mengalami atau menderita keadaan atau kejadian dengan sengaja atau dengan tiba-tiba.
      tertawa → ketawa tertabrak → ketabrak terburu → keburu
      terbakar →kebakar tertukar → ketukar tergoda → kegoda
      terseleo → keseleo
      Contoh : Kenapa kamu ketawa terus,padahal guru sedang menerangkan soal itu?
      Mobil kami ketabrak truk waktu membelok di tikungan itu.
      Bicara yang tenang,jangan keburu nafsu.
      Rumahnya ikut kebakar ketika terjadi kebakaran di kawasan itu.
      Rupanya buku saya ketukar dengan bukunya Yaty.
      Gadis itu kegoda oleh harta dan kedudukan lelaki itu.
      Tangan kanannya keseleo waktu bermain tenis.

   b. Menunjukkan dapat atau sanggup,misalnya,
      terbaca → kebaca terangkat → keangkat terbeli → kebeli
      Contoh : Wah,huruf sejelek ini sulit kebaca,deh!
      Kopor seberat ini keangkat juga oleh anak itu.
      Baju semahal ini mana bisa kebeli oleh adik kamu.
      Catatan : Kata yang bukan berawalan ter- tetapi berawalan ber- yang bisa diganti dengan
      awalan ke- yaitu : bertemu → ketemu
      Contoh : Malam ini kita ketemu di mana?

http://www.indonesia.co.jp/bataone/ruangbahasa40.html