Indeks:Bahasa Indonesia/Peribahasa
Daftar peribahasa, (perumpamaan, amsal, adagium, dsb.) bahasa Indonesia berdasarkan a.l. KBBI [tidak termasuk Kategori:id:Istilah kiasan atau idiom]: (~1597 unik, ~2035 dengan variasi)
- (seperti) abu di atas tanggul
- tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat dsb)
- adakah buaya menolak bangkai
- orang jahat akan berbuat jahat kalau ada kesempatan
- adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah
- pekerjaan (perbuatan) hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama (jangan bertentangan satu dengan yang lain)
- adat dagang tahan tawar
- sudah biasa bahwa barang dagangan boleh ditawar
- adat diisi, janji dilabuh
- adat harus dijalankan, persetujuan harus ditepati
- adat diisi, lembaga dituang
- hendaklah segala sesuatu dilakukan menurut adat kebiasaan / aturan yang lazim
- adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
- dalam kehidupan sehari-hari harus saling menolong, dalam agama saling membantu
- adat pasang berturun naik
- keadaan yang selalu berubah-ubah, terutama tentang kekayaan atau kedudukan seseorang
- adat periuk berkerak, adat lesung berdekak
- jika seseorang ingin beroleh keuntungan dalam satu pekerjaan, hendaklah ia dapat menanggung kesusahan
- adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
- segala sesuatu ada tata caranya
- adat teluk timbunan kapal
- biasanya orang yang berpengaruh (berkuasa dsb) menjadi tempat orang meminta pertolongan (untuk menyelesaikan perkara dsb)
- agih-agih kungkang
- terlampau murah hati sehingga menderita kesusahan
- (seperti lebah) mulut membawa madu, pantat membawa sengat (mulut bau madu, pantat bawa sengat; mulut disuapi pisang, pantat dikait dengan onak; mulut manis, hati berkait))
- orang yang manis mulut/tutur katanya, tetapi hati busuk/berbahaya (jahat) maksudnya
- (seperti) air basuh tangan
- sesuatu yang mudah didapat
- air beriak tanda tak dalam (beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh; berkocak tanda tak penuh)
- orang yang banyak bicara/cakap (sombong dsb), biasanya tidak berisi (kurang ilmunya); orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya
- (umpama) air digenggam tiada tiris
- hal orang yang sangat kikir, tidak sedikit pun terbuka tangannya untuk menolong orang yang sengsara
- air tenang menghanyutkan
- orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya
- air besar batu bersibak
- persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan
- air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga (ke mana tumpah hujan dari bubungan, kalau tidak ke cucuran atap)
- anak akan menurut sifat atau teladan orang tuanya; biasanya sifat anak menurut teladan orang tuanya
- air di daun keladi (daun keladi dimandikan)
- sukar diajar atau dinasihati
- (bagai) air di daun talas
- selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)
- air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
- tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)
- (bagai) air ditarik sungsang
- melakukan sesuatu yang menjadi sukar karena salah jalan
- air jernih ikannya jinak
- negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya
- air lalu terkubak tohor
- uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dsb
- air susu dibalas dengan air tuba
- perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
- tak air talang dipancung
- tidak segan melakukan apa saja untuk mencapai maksudnya
- akal akar berpulas tak patah
- orang yang sudah pandai tidak mudah kalah dalam perbantahan
- akal tak sekali tiba
- tidak ada suatu usaha yang sekali terus jadi dan sempurna
- akan dijadikan tabuh singkat, akan dijadikan genderang berlebih
- serba tanggung
- akidah disangka batu
- merasa terhina karena salah sangka
- alah bisa karena biasa, alah bisa oleh biasa, alah bisa tegal biasa
-
- segala kesukaran dsb tidak akan terasa lagi sesudah biasa (sesuatu yang sukar, kalau sudah biasa dikerjakan, tidak terasa sukar lagi)
- teori dikalahkan praktik; pengalaman praktik lebih baik daripada teori
- kalah kepandaian oleh latihan
- alah di rumpun betung
- kekalahan yang tidak memuaskan pihak yang kalah
- alah limau oleh benalu
- orang yang merugikan atau menguasai orang atau tempatnya menumpang; orang yang lama terdesak oleh orang yang baru
- alah main, menang sarak, alah sabung, menang sorak
- biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara; biarpun kalah, masih tinggi juga cakapnya
- alah membeli, menang memakai, kalah membeli, menang memakai
- barang yang baik memang mahal harganya, tetapi dapat lama dipakai (biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lama karena mutunya baik)
- alah menang tak tahu, bersorak boleh
- perihal seseorang yang tidak ikut campur dalam dua pihak yang sedang berbantah, tetapi hanya ikut mengejek pihak yang telah tentu kalah
- alang berjawab, tepuk berbalas
- kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan
- alang-alang berdawat biarlah hitam
- jika mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
- (bagai) alu pencungkil duri
- melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
- alur bertempuh, jalan berturut
- dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim
- ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit
- sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak mau berbalik; tidak dapat ditawar lagi (tentang aturan)
- amra disangka kedondong
- sesuatu yang baik disangka buruk
- anak ayam kehilangan induk
- ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan
- anak badak dihambat-hambat
- dengan sengaja mencari bahaya
- anak baik, menantu molek
- mendapat keuntungan yang berlipat ganda
- anak di pangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)
- selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan
- anak orang, anak orang juga
- seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga
- anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi
- bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan
- (bagai) anak sepat ketohoran
- berbaring bermalas saja
- angan lalu, paham tertumbuk
- suatu hal yang banyak halangannya meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah; menurut pikiran (dugaan dsb) mungkin untuk dikerjakan, tetapi sukar pelaksanaannya (misal kekurangan alat atau syarat)
- angan-angan menerawang langit
- mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi-tinggi
- angan-angan mengikat tubuh
- bersusah hati karena memikirkan yang bukan-bukan
- angguk bukan, geleng ia
- lain di mulut lain di hati
- antah berkumpul sama antah, beras berkumpul sama beras (beras bersama beras; yang enggang sama enggang juga, yang pipit sama pipit juga; yang pipit sama pipit, yang enggang sama enggang; rasam minyak ke minyak, rasam air ke air)
-
- setiap orang selalu mencari orang yang setingkat atau sederajat
- lebih baik berkumpul (berjodoh dsb) dengan orang yang sama derajatnya (tingkatannya); bergolong-golong menurut derajat atau pangkat masing-masing; persahabatan (perjodohan) baru sempurna kalau sama tingkat derajatnya
- orang mencari (kembali kepada) golongannya masing-masing
- ada angin, ada pohonnya(hujan berpohon, panas berasal)
- segala hal ada asal mulanya (sebab-sebabnya)
- angin berputar, ombak bersabung
- sangat sulit (tentang perkara)
- angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
- rahasia tidak selamanya dapat disembunyikan, akhirnya akan terbuka juga
- angkuh terbawa, tampan tinggal
- baik rupanya, tetapi tidak baik sikapnya (olok-olok kepada orang yang pesolek)
- (bagai) anjing beranak enam
- kurus sekali
- (seperti) anjing bercawat ekor
- pergi atau menghindar karena malu dsb
- anjing ditepuk menjungkit ekor
- orang hina (bodoh, miskin, dsb) kalau mendapat kebesaran menjadi sombong
- anjing kembali lagi ke muntahnya, babi kembali lagi ke kubangannya
- anjing menyalak di ekor gajah (anjing menyalak di pantat gajah)
- orang hina (lemah, kecil) hendak melawan orang berkuasa
- (seperti) anjing terpanggang ekor
- mendapat kesusahan yang amat sangat sehingga tidak keruan tingkah lakunya
- antan patah, lesung hilang
- kemalangan yang bertimbun-timbun; tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)
- (seperti) antan pencungkil duri
- pekerjaan atau usaha yang sia-sia
- apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar
- tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)
- apa yang kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada
- orang yang berkecukupan, tidak ada yang kurang padanya
- (seperti) api dalam sekam
- hal-hal tidak baik yang tidak tampak
- (seperti) api makan sekam
- perasaan cinta kasih (dendam dsb) yang tersembunyi
- api padam, puntung berasap
- perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi
- api padam, puntung hanyut
- sudah habis (tamat) benar-benar
- (laksana) apung-apung di tengah laut, dipukul ombak jatuh ke tepi
- orang yang belum mantap kedudukannya atau belum bernasib baik dalam mengadu untung
- arang habis, besi binasa
- pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada
- arang dibasuh air mawar, tiada akan putih (arang dibasuh air mawar takkan putih)
- tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi
- sudah arang-arang, hendak minyak pula
- sesudah dicemarkan nama seseorang, hendak bermanis-manis pula kepada orang itu
- asal ada kecil pun pada
- kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup
- asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan
- kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi
- asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
- tabiat orang tidak akan berubah
- asal berinsang, ikanlah
- tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dsb)
- asal menugal adalah benih
- setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan)
- asam di darat, ikan di laut bertemu dalam belanga (garam di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga; ikan di laut, asam di gunung bertemu dalam belanga)
- laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya; biarpun tinggal berjauhan, kalau sudah jodoh akan menjadi suami istri juga
- asing lubuk, asing ikannya
- lain daerah, lain adatnya
- asing maksud, asing sampai
- tidak sesuai dengan yang diharapkan
- atap rumbia, perabung upih ((rumbia/ijuk)
- barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk
- aur ditanam, betung tumbuh
- mendapat untung (laba) banyak
- aur ditarik sungsang
- banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan
- awak yang payah membelah ruyung, orang lain yang beroleh sagunya
- kita yang berusaha dan bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat faedahnya
- (umpama) ayakan dawai
- pekerjaan yang dilakukan dengan tidak cermat
- ayam bertelur di padi
- hidup senang dan mewah
- (sebagai) ayam diasak malam
- tidak berdaya lagi
- (bagai) ayam dibawa ke lampok
- keheranan melihat sesuatu
- ayam ditambat disambar elang
- malang sekali; bernasib buruk
- ayam hitam terbang malam
- sukar ketahuan (tentang perkara dsb)
- ayam putih terbang siang
- mudah ketahuan (tentang perkara dsb)
- ayam laga sekandang
- berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau teman seperguruan
- (seperti) ayam pulang ke pautan; belut pulang ke lumpur; burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)burung gagak pulang ke benua; ikan pulang ke lubuk; janggut pulang ke dagu; misai pulang ke bibir; pinang pulang ke tampuknya; sirih pulang ke gagang)
-
- kena/sudah pada tempatnya; sudah cocok benar
- telah kembali/pulang ke tempat (asalnya) yang diinginkan (disenangi, dicintainya)
- keadaan dan sifatnya tetap saja meskipun telah jauh merantau
- sudah pada tempatnya; kembali seperti semula
- babi merasa gulai
- menyama-nyamai orang besar (kaya)
- badak makan anak
- ayah membuang anaknya karena takut akan musnah kebesarannya (pada raja-raja zaman dahulu)
- bagaimana bunyi gendang, begitulah tarinya
- menurut segala perintah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
- bagaimana ditanam, begitulah dituai
- seseorang akan mendapat balasan seperti yang diperbuatnya; tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya
- bahasa menunjukkan bangsa
- budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)
- baik berjagung-jagung sementara padi belum masak
- lebih baik dipakai dulu yang ada sementara yang baru belum didapatkan
- baik rupa sepemandangan, baik bunyi sependengaran
- cocok; seia sekata
- bajak patah, banting terambau
- menderita kecelakaan bertimpa-timpa
- bajak selalu di tanah yang lembut
- orang yang selalu menderita adalah orang yang lemah
- bajak sudah terdorong ke bancah
- sudah terlanjur (tidak dapat kembali)
- baji dahan membelah dahan
- memboroskan harta tuannya
- baju indah dari balai, tiba di rumah menyarungkan
- hukuman sudah diputuskan dan tidak boleh dibanding lagi
- bakar tidak berbau
- maksud jahat yang tersembunyi
- bala lalu dibawa singgah
- sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
- (bagai) balam dengan ketitir
- perihal dua orang yang selalu bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya
- ada bangkai, ada hering
- jika ada perempuan lacur, banyak laki-laki yang datang
- (kalau) bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya
- lebih baik menunggu dengan tenang apa yang akan terjadi, lalu mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil
- banyak orang, banyak ragamnya
- tiap-tiap orang mempunyai pendapat (kemauan) sendiri-sendiri
- barang siapa menggali lubang, ia akan terperosok ke dalamnya
- siapa yang berniat (berbuat) jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri
- barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur
- siapa yang merasa tersindir, dialah yang berbuat seperti yang disindirkan itu
- barang tergenggam jatuh terlepas
- sesuatu yang sudah dikuasai (dimiliki), terlepas lagi (menderita kemalangan)
- sudah basah kehujanan
- mendapat kemalangan ganda
- batang betung beruas-ruas
- sangat jujur; lurus hati
- (seperti) batang mengkudu, dahulu dengan bunga
- perihal orang yang mau lekas marah sebelum diketahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahinya itu
- batu hitam tak bersanding
- tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya (sukar mengalahkannya, melawannya, dsb)
- (bagai) batu jatuh ke lubuk
- hilang lenyap (orang yang meninggalkan tempat)
- bau busuk tidak berbangkai
- celaan (fitnah dsb) yang tidak benar
- (seperti) baung dipukul
- menjerit-jerit
- baunya setahun pelayaran
- berbau busuk sekali
- bayang-bayang disangka tubuh
- mengharapkan sesuatu yang belum pasti
- bayang-bayang sepanjang badan
- tepat benar menurut keadaannya (harapannya, kemampuannya, dsb)
- bayang-bayang tidak sepanjang badan
- berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya
- tak beban batu digalas (tiada beban batu digalas; tiada beban mencari beban)
- sudah senang mencari kesusahan (kesukaran);
- beban berat senggulung batu
- tanggungan yang sangat berat; melakukan pekerjaan yang berat dan sukar, sedangkan alat untuk melaksanakannya atau membantunya kurang baik
- becermin di air keruh
- mencontoh perbuatan yang kurang baik
- belakang parang lagi jika diasah niscaya tajam
- sebodoh-bodohnya orang, jika berusaha dan belajar akan menjadi pandai
- (jika) belalang ada seekor, jika emas ada miang
- segalanya ada aturannya sendiri
- belalang dapat menuai
- dapat keuntungan tanpa disengaja
- belalang hendak menjadi elang (buntat hendak jadi kemala; katak hendak jadi lembu; keledai hendak dijadikan kuda; cacing hendak menjadi naga; cacing menjadi ular naga; pacet hendak menjadi ular; pijat-pijat menjadi kura-kura)
- orang hina (miskin, bodoh, rendah, dsb.) hendak menjadi/menyamai/berlaku seperti orang besar (kaya, pandai, terhormat, dsb.); tidak tahu diri (congkak, sombong); berharapkan yang bukan-bukan
- belanak bermain di atas karang
- ombak besar (sehingga ikan belanak yang biasanya senang diam dalam pasir laut, naik ke permukaan laut)
- (seperti Belanda minta tanah) diberi kuku, hendak menggarut (diberi berkuku, hendak mencekam; diberi berkuku, hendak mencengkam; diberi kuku, hendak mencengkam)
- apabila seseorang diberi sedikit, ia mengajukan lebih banyak lagi; baru diberi kekuasaan sedikit, lalu hendak berbuat sewenang-wenang/sudah hendak menindas orang lain
- (bagai) belut digetil ekor
- lancar (cepat sekali)
- (bagai) belut diregang
- seseorang yang tinggi kurus
- (bagai) belut kena ranjau (belut kena getah)
- seseorang yang licik dan cerdik dapat juga tertangkap atau tertipu
- benci akan mencit rengkiang disunu
- sebab takut akan bahaya yang kecil, dibuanglah keuntungan yang banyak
- (jika) benih yang baik jatuh ke laut, menjadi pulau
- orang yang berketurunan baik, ke mana pun perginya akan bersifat baik juga
- berair rongkong
- mendapat rezeki (keuntungan)
- beraja di hati, bersultan di mata (bersutan di mata; beraja di mata, bersultan di hati; raja di mata, sultan di hati)
- menurutkan kemauan sendiri; orang yang suka berbuat sesuka/sekehendak hati sendiri dan sewenang-wenang
- berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
- bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
- (seperti) beranak besar hidung
- perihal seseorang yang sebentar-sebentar menengok atau memperlihatkan barang yang baru diperolehnya
- belum beranak sudah ditimang (belum duduk belunjur dulu; belum duduk sudah belunjur; belum duduk sudah mengunjur)
- sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki/diinginkannya; terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
- beranak tiada berbidan
- mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri
- berani hilang tak hilang, berani mati tak mati
- melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut
- berani malu, takut mati
- berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal
- berani menjual, berani membeli (berani pegang, berani tanggung)
- jika berani mengatakan (memerintahkan), hendaknya berani melakukan juga
- berani sendok pengedang, air hangat direnanginya
- perihal orang berani, tetapi bodoh
- belum beranjur sudah tertarung (baru beranjur sudah tertarung)
- belum (baru) akan dimulai sudah mendapat rintangan
- berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul
- betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dsb)
- berarak ke tebing
- melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian
- berarak tidak berlari
- melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
- tak beras antah dikisik
- melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai
- tak ada beras yang akan ditanak
- tidak ada kelebihan yang pantas dikemukakan
- (ada) beras, taruh dalam padi
- rahasia hendaklah disimpan baik-baik
- telah berasap hidungnya
- telah memperoleh keuntungan setelah lama menderita kekurangan
- berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (berat sepikul, ringan sejinjing)
- bersama-sama dalam suka dan duka; baik buruk sama-sama ditanggung; persahabatan yang karib, baik dalam kesenangan maupun dalam kesusahan
- telah berbau bagai embacang
- telah mulai jelas (tentang suatu perkara)
- tidak berbau telunjukmu (belum)
- tak boleh jadi; mustahil begitu
- berbilang dari esa, mengaji dari alif
- jika mengerjakan/melakukan sesuatu hendaknya dimulai dari permulaan/menurut aturan
- berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli
- jangan sekali-kali berbuat jahat karena nama baik keluarga akan terbawa-bawa menjadi buruk
- berbukit di balik pendakian
- lepas dari kesukaran yang satu mendapat kesukaran lain
- bercekak henti, silat terkenang
- buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya
- bercerai sudah, talak tidak
- sudah berpisah, tetapi belum sah diceraikan
- bercerai tidak bertalak (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak)
- pertalian suami-istri yang tidak sah
- berdiang di abu dingin
- tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dsb)
- berebut lontong tanpa isi
- berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna
- berebut temiang belah
- berkelahi memperebutkan sesuatu yang tidak berharga
- berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat
- dua orang yang memperebutkan sesuatu sampai luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya
- berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali
- hidup serba kekurangan; penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)
- bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin
- banyak membual, tetapi kantongnya kosong
- bergantung di ujung kuku (bergantung pada rambut sehelai)
- dalam keadaan yang sangat berbahaya; berada dalam keadaan yang sangat sulit (bahaya)
- bergantung pada tali rapuh
- menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dsb) yang lemah atau tidak tetap
- bergantung tidak bertali (sehasta tali)
-
- perempuan yang ditinggalkan suaminya, tetapi tidak pula diceraikan;
- keadaan seorang gundik yang tidak sah
- belum bergigi hendak mengunyah (belum bergigi hendak menggigit; belum berkuku hendak mencubit; belum punya kuku hendak mencubit; belum bertaji hendak berkokok; belum tegak hendak berlari)
-
- hendak melakukan sesuatu (menyombongkan diri, mencari-cari kesalahan orang, dsb.), tetapi belum ada sarananya (belum mempunyai kekuasaan, berilmu, kaya, dsb.)
- lekas-lekas hendak marah, sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahi; belum duduk sudah belunjur
- berguru dahulu sebelum bergurau
- belajar dahulu sebelum bersenang-senang
- berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
- ilmu yang dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah
- berhakim kepada beruk
- meminta keadilan (pertimbangan) kepada orang yang tamak/rakus niscaya akan rugi
- berhati baja, berurat kawat
- tabah dan keras hati
- berhitung nasib peruntungan
- membicarakan nasib
- berjalan peliharakan kaki, berkata peliharakan lidah
- ingat-ingat selalu dalam berbuat sesuatu
- berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
- segala usaha hendaknya diselesaikan sampai tercapai/kepada maksudnya
- berjalan selangkah, menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan (berjalan selangkah, melihat surut)
-
- dalam berbuat sesuatu hendaklah kita mempertimbangkannya masak-masak; selalu ingat-ingat (hati-hati) dalam melakukan pekerjaan apa pun
- selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu sekarang saja)
- berjanjang naik, bertangga turun
- menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku
- berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang; kain basah kering di pinggang; tinggal kelopak salak)
- serba kekurangan (miskin sekali); sangat papa; sangat miskin
- berkata peliharakan lidah
- ... tidak akan menghiraukan cemoohan orang
- berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar
- jika hendak membicarakan sesuatu, harus selalu berhati-hati
- berkata-kata dengan lutut
- berkata-kata dengan orang bodoh
- berkelahi dalam kepuk
- hal yang sukar diselesaikan
- berkelahi dalam mimpi
- berlelah-lelah dengan sia-sia
- berkelahi di ekor alahan
- mempertengkarkan sesuatu yang sudah beres (selesai) atau yang kurang penting
- berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
- orang yang menurut perintah istrinya atau orang sebawahnya
- berkepanjangan bagai agam
- perbuatan (perkataan) yang berlarut-larut
- berkeras tidak berkeris
- bertindak keras, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri
- berkering air liur
- perkataan (nasihat dsb) yang sia-sia
- berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar
- mengemukakan keterangan (keberatan dsb) sesudah diputuskan
- berkotakan betis (bernegerikan betis, berkubukan betis)
- mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)
- berlaki anak semang
- perempuan yang buruk kelakuannya
- berlayar atas angin
- mendapat bantuan atau sokongan orang lain
- berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua
- setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman
- berlayar menentang pulau (berlayar mengadang pulau, berlayar menuju pulau)
- setiap usaha harus ada tujuannya
- berleleran bagai getah di lalang
- tidak keruan (tentang percakapan atau pembicaraan)
- berlidah di lidah orang (bermulut di mulut orang)
- hanya menurut perkataan orang saja; selalu meniru perkataan orang
- tidak berluluk mengambil cekarau
- mendapat untung tidak dengan bersusah payah
- berlurah di balik pendakian
- maksud lain yang tersembunyi
- bermain air basah, bermain api lecur (bermain api letup, bermain pisau luka)
- tiap pekerjaan (perbuatan) atau usaha ada susahnya atau akibatnya (risikonya)
- bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut
- hendaklah kita mengikuti adat-istiadat negeri yang kita tempati
- berminyak biar licin (lecak)
- tanggung-tanggung; setengah-setengah
- berminyak mukanya
- senang; gembira
- bernapas ke luar badan
- lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri
- berniaga di ujung lidah, lidah bercabang bagai biawak
- orang (pandai) yang tidak jujur
- beroleh badar tertimbakan
- mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka
- beroleh lumpur di tempat yang kering
- mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka
- berpaut sehasta tali
- tidak dapat berbuat sekehendak hatinya
- berpilin-pilin bagai kelindan
- sudah menjadi satu benar, tidak dapat diceraikan lagi
- bersaksi ke lutut
-
- menjadikan sahabat atau sanak saudara sendiri sebagai saksi
- minta nasihat kepada orang bodoh
- bersalai tidak berapi
- mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami
- bersandar di lemang hangat
- berlindung kepada orang yang jahat (zalim dsb)
- bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
- seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya
- bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang
- orang miskin yang bertingkah laku sebagai orang kaya
- berserah berkabilan
- sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)
- bersesak-sesak bagai ular tidur
- seseorang yang disesakkan, seperti ditagih utang berulang-ulang
- bersesapan belukar
- pekerjaan yang tidak sempurna
- bersua alurnya
- sesuai benar; cocok
- bersua baji dengan matan (tahan baji oleh kelidai)
- keras (berani, kuat) lawan keras (berani, kuat)
- bersua beliung dengan sangkal
- sesuai benar (karena sepaham dan setujuan)
- bersukat darah, bertimbang daging (dengan)
- berperang mati-matian (dengan)
- bersuluh menjemput api
- bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui
- bersuluh tengah hari (lagi terang lagi bersuluh)
-
- perkara yang sudah nyata (terang)
- menyia-nyiakan uang (tenaga dsb)
- bersurih bak sepasin, berjejak bak berkik, berbau bak embacang
- ada tanda-tanda (bukti) yang nyata dan sah dalam suatu kejahatan; kejahatan yang telah ada buktinya yang sah
- bertabur bijan ke tasik
- membuang-buang uang (waktu dan tenaga)
- bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
- ada tanda (bukti) yang jelas atau yang boleh dipegang teguh; perjanjian sudah erat dengan syarat-syaratnya
- (bagai) bertanak di kuali
- bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri
- bertanam biji hampa
- sia-sia; tidak dipedulikan
- bertanam tebu di bibir
- mengeluarkan kata-kata manis (untuk membujuk dsb); mengeluarkan perkataan yang manis-manis (memuji-muji dsb), tetapi mempunyai maksud yang kurang baik
- bertandang ke surau
- bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa
- bertandang membawa lapik
- tamu yang berkunjung membawa bekal atau makanan sendiri ke tempat ia datang atau menumpang
- bertanjak baru bertinjau
- melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
- sudah bertarah, berdongkol pula
- sesudah perkara yang satu dibereskan, timbul lagi perkara yang lain
- berteduh di bawah betung
- beroleh pertolongan yang tidak memadai/tidak mencukupi
- bertemu beliung dengan ruyung (bertemu teras dengan beliung)
- sama-sama kuat (tentang permusuhan); dua orang bertengkar yang sifatnya sama-sama keras
- bertemu muka dengan tedung
- bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
- bertemu ruas dengan buku
- cocok (sesuai benar; serasi) karena memang sudah jodohnya (seorang laki-laki dengan perempuan)
- bertenun sampai ke bunjainya
- mengerjakan sesuatu harus sampai selesai
- bertepuk sebelah tangan (bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi; bertepuk sebelah tangan takkan berbunyi)
-
- kasih sayang yang datang dari sebelah pihak; tidak bersambut dengan baik, hanya dari sebelah pihak (tentang kebaikan atau cinta kasih)
- kasih sayang tidak mungkin datang dari satu pihak
- (seperti) bertih direndang
- berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb)
- bertiraikan banir
- tidak mempunyai rumah
- bertitah lalu, sembah berlaku
- jika kehendak orang lain kita turut, kehendak kita pun akan diturut juga
- bertohor air liur
- sudah banyak memberi nasihat, tetapi tidak diindahkan
- bertopang pangkal seia
- berbantah dapat menjadi dasar mencapai persetujuan
- bertunggul ditarah, kesat diampelas
- sudah beres (tentang perselisihan)
- sudah beruban, baru berguam
- dikatakan kepada orang tua yang tingkah lakunya seperti orang muda
- (bagai) beruk kena ipuh
- menggeliat-geliat karena kesakitan dsb
- (bagai) berumah di tepi tebing
- selalu tidak aman hatinya
- besar berudu di kubangan, besar buaya di lautan
- tiap-tiap orang besar berkuasa di tempat atau di lingkungan masing-masing
- besar bungkus tak berisi (tong kosong nyaring bunyinya)
- orang yang besar cakap, tetapi kepandaiannya tidak ada
- besar kapal, besar gelombang
- makin tinggi pangkatnya atau makin besar perniagaannya, makin banyak pula risikonya
- besar kayu, besar bahannya; besar kayu, besar dahannya (besar periuk, besar keraknya; besar periuk besar kerak)
- banyak penghasilan/pendapatan (uang) banyak pula pengeluarannya/belanjanya; semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula pengeluaran
- besar pasak dari tiang
- belanja lebih besar daripada pendapatan
- besar senggulung daripada beban, besar pasak daripada tiang
- besar belanja daripada pendapatan
- besi baik dibajai (diringgiti)
- barang yang sudah baik ditambah baik lagi
- besi baik tiada berkarat (budi baik tak dilupakan)
- perbuatan yang baik selamanya terpuji
- (seperti) besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya
- betung ditanam, aur tumbuh
- mengharapkan sesuatu yang baik (menguntungkan), tetapi memperoleh yang sebaliknya
- biang menanti tembuk
- perkara yang hampir mendapat keputusan
- biar dahi berluluk asal tanduk mengena
- apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai
- biar kalah sabung asalkan menang sorak
- biar harta habis asal hati senang (puas)
- biar lambat laga, asal menang
- biar lambat asal selamat
- biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya
- kebijakan itu lebih utama daripada kekayaan
- biar putih tulang, jangan putih mata (lebih baik putih tulang, daripada berputih mata)
- lebih baik mati daripada mendapat malu
- biar singit, jangan tertiarap (biar tersengat, jangan tiarap)
- hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dsb; jika mendapat kerugian (kesusahan dsb), hendaklah diikhtiarkan agar tidak terlalu rugi dsb; tidak apa-apa rugi sedikit, asal jangan habis sama sekali (hartanya)
- biar sipi, jangan sesat (biar asal, jangan sesat)
- jika telah menderita kerugian (kekalahan, kesusahan, dsb) hendaknya diusahakan supaya jangan terlampau menderita; biar rugi sedikit, asal jangan rugi banyak
- biar telinga rabit, asal dapat bersubang
- biar badan terasa sakit asal menjadi cantik
- biar titik, jangan tumpah
- biar rugi sedikit asal jangan rugi banyak
- takut titik, lalu tumpah
- karena segan merugi sedikit, jadi menderita kerugian besar
- sudah biasa makan emping (biasa makan kerak; kenyang makan kerak)
-
- sudah banyak berpengalaman
- sudah biasa mengalami kesukaran
- bibirnya bukan diretak panas
- perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
- biduk lalu, kiambang bertaut
- seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga); orang yang berkelahi atau bertengkar yang akhirnya berbaik dan berkumpul kembali (tentang orang ramai berkumpul)
- (ada) biduk serempu pula
- tidak pernah merasa puas dengan apa yang ada, selalu menginginkan yang lain
- biduk tiris menanti karam
- sudah tidak tertolong lagi
- (seperti) biji saga rambat di atas talam
- tidak berpendirian tetap; selalu berubah
- bingung tak dapat diajar, cerdik tak dapat diikuti
- berlagak pandai (tidak mau mendengarkan nasihat orang)
- bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
- cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu
- (seperti) birah tidak berurat
- sangat malas (sebentar-sebentar berbaring dsb)
- (seperti) birah tumbuh di tepi lesung
- lekas subur (besar)
- (seperti) bisai makan sepinggan
- berpatutan (sesuai) benar
- (sebagai) bisul hampir memecah
- menghadapi suatu kesulitan yang hampir terhindar (hampir teratasi)
- bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas
- meskipun bodoh, dapat juga memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya
- tak boleh bertemu roma
- selalu berselisih (bertengkar dsb)
- bondong air, bondong ikan
- gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)
- (seperti) buah bemban masak
- air mata yang jatuh berderai-derai
- buah hati, cahaya mata
- dikatakan tentang anak yang sangat disayang
- (seperti) buah kedempung, di luar berisi di dalam kosong
- orang yang sombong (banyak cakap), padahal tidak ada kelebihannya
- buah manis berulat di dalamnya
- perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik
- buah tangisan beruk
- gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
- buaian diguncang, anak dicubit
- perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat
- (seperti) bujuk lepas dari bubu
- menghilang cepat setelah lepas dari bahaya
- buka lampu, ambil isi (buka lampu, tampak isi)
- jujur dan terus terang (dalam perundingan dsb)
- bukan budak makan pisang
- bukan orang yang dapat dipermainkan (ditipu)
- bukan tanahnya menjadi padi
- bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik
- bukit jadi paya
- orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)
- (seperti) buku gaharu
- baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu
- (bagai) bulan dengan matahari
- sebanding; sesuai
- (seperti) bulan kesiangan
- muka yang sangat pucat; pucat dan lesu
- bulan naik, matahari naik
- mendapat untung di sana-sini
- bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat
- kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan
- bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
- sudah sepakat benar; sudah putus mufakat
- bulu mata bagai seraut jatuh
- alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus
- bumi berputar, zaman beredar
- keadaan zaman selalu berubah
- bumi mana yang tak kena hujan
- setiap orang berbuat salah
- bumi tidak selebar daun kelor
- dunia tidak sempit
- (laksana) bunga dedap, sungguh merah berbau tidak
- orang yang rupanya elok, tetapi tidak berbudi bahasa
- bunga dipetik, perdu ditendang (bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki)
- hanya mau mengambil keuntungan saja (misal istri dikasihi, mertua dibenci)
- bungkuk baru betul (buta baru celik)
- orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan
- bungkuk kail hendak mengena
- tipu muslihat untuk mencari keuntungan
- bungkuk sejengkal tidak terkedang
- tidak mau mendengar kata orang; keras kepala
- (bagai) buntal kembung
- bodoh dan sombong
- (bagai) bunyi cempedak jatuh
- bunyi seperti barang berat jatuh
- bunyi perempuan di air
- ramai (gaduh sekali)
- (bagai) bunyi siamang kenyang
- banyak bicara karena mendapat kesenangan
- buruk muka cermin dibelah
- karena aibnya (kebodohan/kesalahannya) sendiri, orang lain dipersalahkan; menyalahkan orang atau hal lain meskipun sebenarnya dia sendiri yang salah, bodoh, dsb
- buruk perahu, buruk pangkalan
- tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
- buruk-buruk embacang (embacang buruk kulit)
- kelihatannya tidak baik (bodoh dsb), tetapi sebenarnya baik sekali (pandai)
- burung terbang dipipis lada
- sesuatu yang belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya (sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh)
- busuk kerbau, jatuh berdebuk
- perbuatan yang kurang baik lambat laun akan ketahuan orang lain juga
- telah busuk maka dipeda
- berbuat sesuatu yang telah terlambat
- buta baru celik (buta baru melihat)
- menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)
- buta kehilangan
- dalam keadaan yang sangat sulit
- (seperti) cacing kepanasan
- tidak tenang, selalu gelisah (karena susah, malu)
- cakap berdegar-degar, tumit diketing
- banyak mulut, tetapi penakut
- cakap berlauk, makan dengan sambal lada (cakap berlauk-lauk, makan dengan sambal lada)
- cakapnya seperti orang berada, padahal sesungguhnya hidupnya serba kekurangan
- campak bunga dibalas dengan campak tahi
- memberi kebaikan dibalas dengan kejahatan
- cangkat sama didaki lurah sama dituruni
- sama-sama merasakan kesusahan atau kesenangan
- cari umbut kena buku
- mencari yang baik, mendapat yang buruk
- carik-carik bulu ayam lama-lama bercantum juga
- perkelahian sesama saudara itu akhirnya berbaik juga
- cekel berhabis, lapuk berteduh
- terlampau kikir itu tidak berfaedah sebab akhirnya harta kekayaan itu akan habis juga
- cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun
- masih sangat muda (belum berpengalaman)
- (seperti) cembul dengan tutupnya (cembul dapat tutupnya; tumbu ketemu tutupnya; cincin dengan permata; dawat dengan kertas; (hidup sandar-menyandar umpama) aur dengan tebing; aur dengan rebung; beliung dengan asahan; birah dengan keladi; dulang dengan tudung saji; garam dengan asam; gerup dengan sisir; inai dengan kuku; keroncor dengan belangkas; kuku dengan daging (kuku dengan isi); kunyit dengan kapur; lepat dengan daun; santan dengan tengguli; tangguk lerek dengan bingkainya)
-
- cocok sekali; kena benar
- sangat karib (tentang persahabatan); perihal orang bersahabat yang setia dan saling menolong
- sangat serasi; pasangan yang sesuai benar; tidak pernah bercerai/sukar terceraikan; suami istri yang hidup rukun sampai tua; perihal orang berlaki istri yang berkasih-kasihan
- sudah sesuai benar (tentang pria dan wanita) dan tentu menjadi jodoh
- tidak dapat berpisah/dipisahkan antara satu dan yang lain
- mudah dan lekas mesra (bercampur, berpadu, bersetuju)
- menunjukkan hubungan yang rapat sekali, seolah-olah tidak dapat bercerai
- cencang dua segerai
- sekali jalan dua pekerjaan selesai
- cencang putus, tiang tumbuk
- putusan yang mengikat
- cencaru makan pedang
- pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya baik
- (bak) cendawan di musim hujan
- cepat kaki, ringan tangan
- suka menolong
- coba-coba menanam mumbang, kalau tumbuh sunting negeri (sunting = suri/turus) (dicoba-coba bertanam mumbang, moga-moga tumbuh kelapa)
-
- dicoba-coba mengusahakan sesuatu yang hasil, moga-moga menjadi besar dan mendatangkan hasil
- kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak
- condong ditumpil, lemah diaduk
- orang yang dalam kesulitan uang dsb diberi pertolongan
- condong yang akan menimpa
- perbuatan yang mendatangkan celaka
- condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan
- pemimpin yang akan membantu anak buahnya kalau mereka dalam kesusahan
- daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicecah
- banyak sama banyak, sedikit sama sedikit; adil
- dagunya lebah bergantung
- dagu yang bagus
- dahan pembaji batang
- (orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya
- dahi kiliran taji
- dahi yang licin
- dahi sehari bulan
- dahi yang elok bentuknya
- dahulu bajak daripada jawi
- sesuatu yang patut didahulukan dikemudiankan dan sebaliknya; tidak menurut aturan yang biasa
- dahulu sorak kemudian tohok
- menggembar-gemborkan sesuatu yang belum terjadi (belum terbukti)
- dahulu timah, sekarang besi
- dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya
- dalam laut boleh diajuk, dalam hati siapa tahu
- apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang tidak dapat kita ketahui
- dalam rumah membuat rumah
- mencari keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pada orang lain
- dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan
- telah diketahui benar bagaimana isi hatinya (perangainya)
- (bagai) dapat durian runtuh (mendapat durian runtuh; mendapat tebu rebah; dapat tebu rebah)
- mendapat untung dengan tidak bersusah payah; mendapat untung yang tidak tersangka-sangka
- darah baru setampuk pinang (darah setampuk pinang)
- masih muda sekali (belum banyak pengalaman, kurang akal)
- dari jung turun ke sampan
- turun pangkat; turun martabat
- dari lecah lari ke duri
- menghindarkan diri dari kesukaran, mendapat yang lebih besar
- dari semak ke belukar
-
- sama saja halnya
- meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula
- daripada cempedak, lebih baik nangka, daripada tidak, lebih baik ada
- benda yang sedikit (kurang baik) pun jadilah daripada tidak sama sekali
- datang tak berjemput, pulang tak berhantar (datang tidak berjemput, pulang tidak berantar)
- perihal orang yang tidak diindahkan; tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)
- datang tampak muka, pulang tampak punggung
- datang dan pergi hendaklah memberi tahu; hendaklah selalu bersopan santun apabila datang di rumah orang atau pergi dari rumah orang
- degar-degar merpati
- perselisihan (antara suami istri) yang tidak menyebabkan renggang, melainkan justru merapatkan
- (bagai) dekan di bawah pangkal buluh
- seseorang yang pandai menyimpan rahasia
- dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk
- perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya
- dekat mencari indu, jauh mencari suku (dekat mencari suku, jauh mencari hindu)
- jika merantau ke tempat yang dekat, kita mencari indu (orang yang seketurunan dengan kita), tetapi kalau kita merantau ke tempat yang jauh, kita mencari orang yang satu suku saja dengan kita sudah cukup; mencari pertalian keluarga; menyusur galur
- dekat tak tercapai, jauh tak antara (jauh tak berantara)
- sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya; menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya
- delapan tapak bayang-bayang
- alamat waktu kira-kira pukul 08.00
- (bagai) denai gajah lalu
- hal yang tidak mungkin dapat disembunyikan
- dengan sesendok madu dapat lebih banyak ditangkap serangga daripada dengan cuka sesendok
- dengan mulut manis serta ramah-tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan yang tajam dan muka yang masam
- (kalau) di bawah melompat, di atas menyusup
- menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan penduduk tempat tinggalnya
- sudah di depan mata
- sudah dekat (hampir datang)
- (jika) di hulu airnya keruh, tak dapat tidak di hilirnya keruh juga
- jika seseorang jahat asalnya, jahat juga kelakuannya
- di luar bagai madu, di dalam bagai empedu (dalam madu berisi empedu; manis mulutnya bercakap seperti sautan manisan, di dalam bagai empedu; masak di luar, mentah di dalam)
- kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya; dalam mulut manis (perkataan yang manis-manis) biasanya berisi tipu daya/tipu semu yang tidak baik di dalamnya; orang yang kelihatan baik pada lahirnya, tetapi hatinya jahat; mulut manis tetapi hati busuk
- di luar merah, di dalam pahit
- kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
- di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung (di mana tanah dipijak, di sana langit dijunjung; di mana ranting dipatah, di sana air disauk)
- setiap orang harus menurutkan/menyesuaikan diri dengan adat kebiasaan dan keadaan di negeri/tempat yang didiami/tempat tinggalnya
- di mana kayu bengkok, di sana musang meniti
- di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang
- di mana pinggan pecah, di sana tembikar tinggal
- di mana orang meninggal di situ dikuburkan
- di mana tembilang terentak, di sana cendawan tumbuh
- di mana perkara atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan
- di manakah berteras kayu mahang
- jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
- di muka hidung (di puncak hidung)
- dekat sekali di depan orang
- di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat
- tabiat orang tamak, mau menerima pemberian orang, tetapi tidak mau memberi
- (sebagai) di rumah induk bako
- merasa senang dan aman
- belum diajun, sudah tertarung
- baru hendak melakukan sesuatu sudah mendapat halangan
- dialas bagai memengat(kalau) berkata hendaknya jangan asal berkata saja
- diam di laut masin tidak, diam di bandar tak meniru
- tidak mengikuti adat kebiasaan yang baik
- diam penggali berkarat, diam ubi berisi
- pengetahuan dsb yang tidak dipakai lama-kelamaan akan hilang
- diam seribu basa
- diam sama sekali (tidak berkata sepatah pun)
- diam-diam ubi (berisi)
- pendiam atau diam, tetapi berpikir atau banyak pengetahuannya
- dianjak layu, dianggur mati (dianjak layu, dibubut mati; diasak layu, dicabut mati)
-
- seseorang yang telah menetapkan katanya, tidak akan mengubah lagi ketetapan itu karena sudah menjadi adat rasam; sesuatu yang tetap dan tidak diubah-ubah lagi
- suatu kebenaran yang tidak boleh diubah lagi, tetapi harus dipakai terus
- dianjungkan seperti payung, ditambak seperti kasur (gedang sebagai dilambuk-lambuk, tinggi sebagai dijunjung)
- sangat dimuliakan
- belum diasapi kemenyan (sudah diasapi kemenyan)
- belum (sudah) kawin
- dibakar tak hangus, direndam tak basah
-
- sangat kikir
- sangat kuasa
- tidak dibawa orang sehilir semudik
- tidak dibawa orang bergaul (tersisih) dalam masyarakat karena suatu sebab atau karena tingkah lakunya tidak disetujui masyarakat
- diberi bertali panjang
- diberi kebebasan yang seluas-luasnya; dibiarkan berbuat sesuka hatinya
- diberi betis, hendak paha (diberi kepala, hendak bahu; diberi sejari, hendak setelempap; diberi sejengkal, hendak sehasta; diberi sehasta, hendak sedepa; beroleh sehasta, hendak sedepa)
- orang yang sudah diberi sedikit lalu minta/menginginkan yang lebih banyak lagi atau semuanya
- dibilang genap, dipagar ganjil
- kelihatannya beruntung, tetapi sebenarnya merugi
- dibujuk ia menangis, ditendang ia tertawa
- orang baru bekerja dengan baik dan sempurna sesudah ia dimarahi
- sudah dieban, dihela pula (sudah diheban, dihela pula; sudah mengilang, membajak pula; sudah panas, berbaju pula
- tidak henti-hentinya bekerja (menderita kesusahan, kemalangan, kecelakaan dsb) terus-menerus; orang yang sedang dalam keadaan susah bertambah susah karena peristiwa yang menimpanya)
- (bagai) dientak alu luncung
- dialahkan oleh orang lemah (bodoh)
- digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang
- rasa gelisah, khawatir kacau-balau
- diindang ditampi beras, dipilih antah satu-satu
- jika hendak mencari istri atau menantu hendaklah diselidiki betul-betul sebelumnya
- diiringkan menyepak, dikemudiankan menanduk
- serba menyusahkan orang (misal tidak diajak berunding marah, diajak berunding pendiriannya tidak tegas)
- dijual sayak, dibeli tempurung
- sama saja halnya, pekerjaan baru, tetapi tidak berbeda dari pekerjaan lama
- telah dijual, maka dibeli
- pikirkan masak-masak sebelum mengerjakan sesuatu
- dikatakan berhuma lebar, sesapan di halaman
- memegahkan kekayaan (keberanian dsb), tetapi tidak ada tanda-tanda kekayaan (keberaniannya)
- dikati sama berat, diuji sama merah
- seimbang derajatnya (kedudukannya, pangkatnya, dsb)
- sudah dikecek, dikecong pula
- dua kali tertipu
- dikerkah dia menampar pipi, dibakar dia melilit puntung
- selalu hendak membalas kepada orang yang berbuat jahat
- dilengah beruk berayun (dimabuk beruk berayun)
- merasa senang (asyik) akan sesuatu yang tidak ada gunanya
- dilihat pulut, ditanak berderai
- apa yang kelihatan di luar (pada lahirnya) berlainan dengan keadaan sebenarnya (seperti kelihatannya pandai, sebenarnya tidak tahu apa-apa)
- diminta tebu, diberi teberau
- diberi sesuatu yang berlainan dengan yang dijanjikan
- dinding teretas, tangga terpasang
-
- sudah nyata (terbukti) bahwa seseorang kecurian
- sesuatu yang telah cukup buktinya
- dipanggang tiada angus
- beberapa kali menempuh bahaya, tetapi selalu selamat
- belum dipanjat asap kemenyan
- belum kawin
- dipilih antah satu-satu
- dipilih atau diperiksa dengan saksama
- diraih siku ngilu, direngkuh lutut sakit
- serba salah dalam suatu pekerjaan yang sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula
- dirintang siamang berbual
- asyik melihat sesuatu yang tidak berguna dengan menghabiskan waktu
- (seperti) disalak anjing bertuah
- tidak dapat bertangguh lagi
- disangka panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari
- disangka akan senang atau mulia selamanya, tetapi tiba-tiba ditimpa musibah sehingga jatuh melarat
- disangka tiada akan mengaram, ombak yang kecil diabaikan (disangka takkan mengaram, ombak yang kecil diabaikan)
- tiada mengindahkan bahaya yang kecil, akhirnya tertimpa bencana besar
- diserakkan padi awak, diimbaukan orang lain
- orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan
- disigai sampai ke langit (tinggi disigai, besar ditebang)
- suatu perkara diselidiki secara tuntas; diselidiki (diusut) sebaik-baiknya
- disisih bagai antah
- diasingkan dari yang lain; tidak disukai
- ditampar pipi kanan, berilah pipi kiri
- ditebuk tikus (dikerobok tikus)
- sudah hilang kegadisannya (sudah tidak gadis lagi)
- (seperti) ditempuh gajah lalu
- suatu hal yang tidak dapat ditutup-tutupi (disembunyikan)
- ditetak belah, dipalu belah, tembikar juga akan jadinya
- walau bagaimanapun disiksa dan disakiti akhirnya kalau mati tetap jadi mayat
- ditindih yang berat, dililit yang panjang
- tidak dapat melepaskan diri dari kekuasaan orang (kemalangan dsb)
- (bagai pahat) tidak ditukul, tidak makan
- orang yang mau bekerja apabila diperintah
- diuji sama merah, ditail sama berat (dalam hati sama berat)
- sudah cocok benar (tentang suami istri)
- duduk berkisar, tegak berpaling
- tidak mau menepati janji; memungkiri janji (perkataan dsb yang pernah diucapkan atau dijanjikan)
- duduk dengan sukatan
- kaya
- duduk di ambung-ambung taji
- selalu merasa khawatir (gelisah)
- duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak (berdiri melihat musuh)
- selalu bekerja dengan waspada; tidak membuang-buang waktu
- duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (tegak sama tinggi)
- sejajar kedudukannya (tingkatnya atau martabatnya)
- duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang (Minangkabau)
- dengan musyawarah atau secara gotong royong segala sesuatunya mudah dilaksanakan
- (bagai) duri dalam daging
- sesuatu yang selalu terasa tidak menyenangkan hati, menyakitkan hati, atau mengganggu pikiran
- (sebagai) duri landak
- kecil dan runcing (tentang jari)
- (seperti) durian dengan mentimun (mentimun dengan durian)
- orang yang lemah (miskin, bodoh) melawan orang yang kuat (kaya, pandai); perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai)
- (seperti) elang menyongsong angin
- tidak gentar menghadapi musuh
- elok kata dalam mufakat, buruk kata di luar mufakat
- apa yang hendak dikerjakan sebaiknya dibicarakan dulu dengan teman sejawat atau kaum keluarga, dsb
- elok palut, pengebat kurang
- tampaknya sudah baik, tetapi sebenarnya belum
- emas berpeti, kerbau berkandang
- harta benda harus disimpan baik-baik di tempatnya masing-masing
- tak emas bungkal diasah
- tidak peduli apa pun diperbuat, asal tercapai maksudnya
- (seperti) embun di atas daun
- selalu berubah (tentang niat, maksud)
- (seperti) embun di ujung rumput
- sesuatu yang lekas hilang (tentang cinta kasih dsb); bersifat tidak tetap
- empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit
- sudah tidak dapat didamaikan lagi (tentang perselisihan); tidak dapat dikurangi sedikit juga (tentang aturan)
- (bagai) empedu lekat di hati
- sangat karib, tidak terceraikan (tentang persahabatan, orang berkasih-kasihan, dsb)
- emping berantah
- orang yang kebal tidak mempan benda tajam (besi dsb)
- emping terserak hari hujan
- hal seseorang yang malang dalam mengelola usahanya; sangat sial; bernasib buruk
- enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diperkatakan
- merundingkan sesuatu hendaknya berkali-kali supaya hasilnya baik
- enau mencari sigai (enau memanjat sigai)
- perempuan mencari laki-laki
- enggan seribu daya, mau sepatah kata
- kalau tidak suka (tidak mau) terhadap sesuatu biasanya banyak jawab dan alasannya
- esa hilang, dua terbilang
- berusaha terus dengan keras hati hingga maksud tercapai; mati atau hidup dengan kemuliaan, tidak ada pilihan lain; apabila seorang pemimpin mati, segera akan tampil beberapa orang penggantinya
- gadai terdorong kepada Tionghoa (galas terdorong kepada Tionghoa)
- sesuatu yang sudah terlanjur sehingga tidak boleh dicabut kembali
- tak ada gading yang tak retak
- tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya
- (seperti) gadis jolong bersubang, bujang jolong bekerja
- sangat berlagak (sombong); sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)
- (seperti) gadis sudah berlaki
- anak perawan yang tingkah lakunya kurang baik (pemalas, pengotor, dsb)
- gaharu dibakar, kemenyan berbau
- memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang
- sudah gaharu, cendana pula (sudah tahu, bertanya pula)
- pura-pura tidak tahu
- gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah (gajah berjuang sama gajah, kancil mati di tengah-tengah)
- jika terjadi pertengkaran (peperangan) antara orang (negara) besar, orang kecil (negara kecil) yang celaka
- (seperti) gajah dengan sengkelanya
- sesuatu yang menyusahkan
- gajah lalu dibeli, rusa tidak terbeli
- mengerjakan sesuatu yang penting dengan melupakan hal-hal yang kecil yang sebenarnya sangat perlu untuk menyelesaikan sesuatu yang penting itu
- (seperti) gajah masuk kampung
- orang yang berkuasa dapat berbuat sekehendak hati di dalam lingkungan orang yang lemah
- gajah mati karena gadingnya (harimau mati karena belangnya; kesturi mati karena baunya; mati kuang karena bunyinya; mati kuau karena bunyinya; mati rusa karena tanduknya)
- orang yang mendapat bencana (kecelakaan, binasa) karena (memperlihatkan) perbuatannya (keunggulan, kesombongan, kemegahan, kata-kata, tabiatnya) sendiri
- gajah mati tulang setimbun
- orang kaya (besar dsb) mati, banyak peninggalannya
- gajah seekor, gembala dua (jung satu, nakhoda dua; kapal satu, nakhoda dua)
- pekerjaan yang dikepalai (dipimpin) oleh dua orang; dua pemimpin dalam satu jabatan
- (bagai) galah di tengah arus
-
- menggigil keras
- selalu berkeluh kesah (gelisah dsb)
- (bagai) galah dijual
- sudah habis hartanya (untuk berjudi dsb)
- gali lubang, tutup lubang
- berutang untuk membayar utang yang lain
- gamak-gamak seperti menyambal
- hanya dengan coba-coba atau kira-kira saja
- ganti tikar (menggantikan tikar; lepas bantal, berganti tikar)
- mengawini istri kakak atau adik yang meninggal atau menikahi suami kakak atau adik yang meninggal
- garam dikulumnya tak hancur
- orang yang pandai menyimpan rahasia
- (bagai) garam jatuh ke air
- nasihat dsb yang mudah diterima
- garam kami tak masin padanya
- perkataan kami tidak diindahkannya
- gayung bersambut, kata berjawab
- menangkis serangan orang; menjawab (melayani) perkataan orang
- gayung tua, gayung memutus
- perkataan orang tua-tua biasanya benar
- gelegar buluh
- besar cakap, tidak berisi
- geleng seperti patung kenyang
- berjalan dengan sombong; congkak
- (bagai) geluk tinggal di air
- orang yang hanya menunggu bantuan orang lain
- gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan (Minangkabau)
- tidak mau menolong atau bergaul dengan keluarganya
- sudah genap bilangannya
- sudah sampai ajalnya
- genting menanti putus [atau genting putus], biang menanti tembuk
- perkara yang hampir [atau sudah] putus (selesai) dan tidak boleh diubah lagi
- (seperti) gergaji dua mata
- memperoleh keuntungan dari dua belah pihak
- geruh tak mencium bau
- kecelakaan datang tidak dengan memberitahukan (kecelakaan tidak dapat diketahui lebih dahulu)
- (seperti) gerundang yang kekeringan
- orang yang mendapat kesukaran dan tidak ada yang menolongnya
- (bagai) getah dibawa ke semak
- makin kusut (tentang perkara)
- (kalau) getah meleleh, kalau daun melayang
- dalam keadaan sulit hanya sanak saudara kitalah yang selalu dekat pada kita, sedangkan orang lain akan menjauh
- getah terbangkit kuaran tiba
- salah perhitungan atau rancangan
- gigi dengan lidah adakalanya bergigit juga
- suami istri (sanak saudara, sahabat karib, dsb) adakalanya bertengkar juga
- gigi tanggal rawan murah
- keinginan timbul setelah tidak ada kesempatan lagi
- gombang di lebuh
-
- congkak
- elok di luar di dalamnya tidak
- ada gula ada semut
- di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang datang; orang akan berdatangan ke tempat yang menyenangkan
- (seperti) gula di mulut (gula dalam mulut, ikan dalam belanga)
- pekerjaan yang sangat mudah; sesuatu yang sudah dikuasai
- (bagai) guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan
- dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berguna lagi dibuang
- (seperti) gunting makan di ujung
- perlahan-lahan (diam-diam tidak kentara), tetapi mengena atau tercapai apa yang dimaksudkan
- gunung juga yang dilejang panas
-
- biasanya orang yang sudah kaya yang mendapat untung atau bertambah kaya
- orang yang telah berbuat kejahatan
- guru kencing berdiri, murid kencing berlari (guru makan berdiri, murid makan berlari)
- kelakuan murid (orang bawahan) selalu mencontoh kelakuan guru (orang atasannya), biasanya dalam hal yang tidak baik
- tak ada guruh bagi orang pekak, tak ada kilat bagi orang buta
- bagi orang yang sangat bodoh pidato yang bagus dan dalam isinya tidak ada faedahnya
- habis beralur maka beralu-alu
- jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka barulah dengan jalan kekerasan
- habis geli oleh gelitik (hilang geli karena gelitik; habis bisa oleh biasa)
- (barang) yang kurang menyenangkan (kecanggungan, dsb) akan hilang apabila telah biasa atau telah menjadi kebiasaan
- habis kapak berganti beliung
- sangat rajin bekerja
- telah habis maka dimakan (lagi ada jangan dimakan; sudah habis baru dimakan)
- sewaktu ada pencaharian, jangan diganggu harta simpanannya, tetapi apabila tiada pencaharian lagi, barulah dipergunakan harta simpanan itu
- habis manis, sepah dibuang (habis pati, ampas dibuang; segar dipakai, layu dibuang; sudah dapat gading bertuah, tanduk tiada berguna lagi; dapat gading bertuah, terbuang tanduk kerbau mati)
- mengabaikan (menyia-nyiakan) seseorang yang sudah tidak diharapkan apa-apa lagi dari dirinya; sesudah tidak berguna atau disukai lagi, lalu dibuang atau dilupakan (tidak dipedulikan lagi dsb); sesuatu yang dihargai hanya pada waktu baik (bagus) saja; setelah mendapatkan yang lebih baik, yang kurang baik ditinggalkan/dibuang
- habis miang karena bergeser
- segala kesukaran (ketakutan, malu, dsb) akan hilang sesudah menjadi kebiasaan
- (habis perkara), nasi sudah menjadi bubur (belukar sudah menjadi rimba; manikam sudah menjadi sekam)
-
- tidak ada gunanya dibicarakan lagi
- perbuatan (kesalahan) yang sudah terlanjur dan tidak dapat diperbaiki atau diubah lagi
- tidak berguna lagi; tidak berharga lagi
- habis umpan kerong tak dapat
- usaha yang mendatangkan kerugian
- hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
- budi bahasa yang baik tidak akan dilupakan orang
- hangat-hangat kuku (suam-suam kuku)
- hangat (tentang air)
- hangat-hangat tahi ayam
- kemauan yang tidak tetap atau tidak kuat
- hangus tiada berapi, karam tiada berair
- menderita kesusahan yang amat sangat
- hanyut dipintasi, lulus diselami, hilang dicari
- menolong orang pada waktu kesusahan
- harapan tak putus sampai jerat tersentak rantus
- tidak mau berputus asa sampai saat terakhir
- harapkan guruh di langit, air di tempayan ditumpahkan (harapkan guntur di langit, air di tempayan ditumpahkan)
- mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yang telah ada dilepaskan
- harimau ditakuti karena giginya
- orang besar dan berpangkat hanya ditakuti orang karena kekuasaan dan pangkatnya
- harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading (orang mati meninggalkan nama; manusia mati meninggalkan nama)
- orang yang berjasa akan selalu disebut-sebut orang walaupun telah mati; orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedangkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk; orang terkenal walaupun sudah meninggal, ia masih tetap dikenang
- harimau mengaum, takkan menangkap
- orang yang mengancam dsb dengan perkataan keras, biasanya tidak sampai berbuat apa-apa
- harimau menunjukkan belangnya
- orang yang memperlihatkan kekuasaannya
- (seperti) harimau menyembunyikan kuku
- (ungkapan untuk) orang yang menyembunyikan kepandaiannya dsb
- harum menghilangkan bau
- keburukan tidak kelihatan karena tertutup oleh nama (perbuatan) yang baik
- harum semerbak mengandung mala
- perbuatan (jasa dsb) yang dipuji-puji, tetapi jasa tersebut diperbuat dengan jalan yang tidak baik
- hati bagai baling-baling (baling-baling di atas bukit)
- tidak tetap pendiriannya (hatinya)
- hati bak serangkak dibungkus
- orang yang sangat berharap akan mendapat sesuatu yang diingininya
- hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah (kuman/tungau/tuma, dicecah/dicecap)
- perolehan (laba) yang banyak dibagi sama banyak, perolehan (laba) yang sedikit dibagi juga sama sedikit; laba atau rugi sama-sama dirasakan (dibagi secara adil)
- hati gatal, mata digaruk
- sangat ingin, tetapi tidak kuasa menyampaikan keinginannya itu; menyalahkan orang yang tidak bersalah
- hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan
- tidak mau kalah dengan orang lain
- hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
- orang yang hidup hemat akan menjadi kaya, orang rajin belajar akan menjadi pandai
- hendak berminyak-minyak air
- memuji-muji seseorang sesudah orang itu difitnah dan dicemarkan namanya
- hendak hinggap, tiada berkaki (hendak menggaruk, tidak berkuku; hendak terbang, tiada bersayap)
- ingin berbuat sesuatu, tetapi tidak mempunyai alat sebagai syaratnya (tidak berkemampuan/tidak ada sarana)
- hendak megah, berlawan lebih
- makin banyak musuh makin besar kemasyhurannya
- hendak menangguk ikan, tertangguk batang
- mengharapkan untung, tetapi yang diperoleh kerugian
- hendak mulia, bertabur urai
- jika orang ingin mendapatkan kemuliaan atau ingin mulia di mata orang lain, hendaklah berani mengeluarkan uang, jangan kikir
- hendak panjang, terlalu patah
- yang suka meninggikan diri akan cepat jatuh
- hendak ulam, pucuk menjulai (pucuk dicinta, ulam tiba)
- mendapat sesuatu yang lebih daripada apa yang diharapkan/dikehendaki
- hidung dicium, pipi digigit
- kasih sayang yang semu, pura-pura saja
- hidung laksana kuntum seroja, dada seperti mawar merekah
- perihal menyatakan keelokan bentuk hidung dan dada perempuan
- hidung seperti dasun tunggal
- bentuk hidung yang bagus, bulat di muka dan lancip ke belakang; mancung
- hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong
- orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah dan yang patut susah berdiam diri
- hidup bertimba uang
- hidup boros (serba mewah, banyak membelanjakan uang)
- hidup di ujung gurung orang
- orang yang hidup melarat
- hidup dua muara
- hidup dengan dua mata pencaharian
- hidup kayu berbuah, hidup manusia biar berjasa
- pada waktu kita hidup sebaiknya berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk masyarakat
- hidup segan, mati tak hendak (hidup segan, mati tak embuh; hidup segan, mati tak mau; (bagai kerakap tumbuh di batu), hidup enggan, mati tak mau)
- hidup yang merana (karena sakit terus-menerus, melarat, sengsara, dsb); hidup dalam kesukaran (kemelaratan)
- hidup seperti musang
- tentang orang jahat (pencuri) yang pada siang hari tidak kelihatan tetapi pada malam hari merayap mencari mangsanya
- hidup tidak karena doa, mati tidak karena sumpah
- orang harus berusaha dengan tenaga dan pikiran sendiri dan tidak mengharapkan pertolongan orang lain
- hilang dicari, terapung direnangi, terbenam diselami
- hal atau perkara yang tersembunyi, lalu diperiksa
- hilang kabus, teduh hujan
- telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb
- hilang kilat dalam kilau
- (kepandaian, kebesaran, dsb) tidak menonjol lagi sesudah berada bersama orang-orang pandai, orang-orang terkenal, dsb
- hilang rona karena penyakit, hilang bangsa tidak beruang
- orang yang tidak berharta (beruang) kurang dihargai orang
- hilang satu, sepuluh gantinya
- sekali-kali janganlah putus asa
- hilang sepuh, tampak senam
- tampak kejahatannya; terbuka kedoknya
- hilang tak bercari, lulus tak berselami
- tidak dipedulikan lagi
- hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya
- hilang lenyap tanpa bekas; pergi tidak pernah kembali, bahkan tidak ada kabar beritanya lagi
- hilang tentu rimbanya, mati tentu kuburnya
- hal atau perkara yang sudah tentu kesudahannya
- hilir malam, mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu
- merasa malu, segan, dsb karena sudah berutang budi atau karena perkariban
- hinggap bak langau, titik bak hujan
- suatu hal yang tiba-tiba saja terjadi, tanpa diketahui lebih dahulu
- hitam bagai pantat belanga
- sangat buruk (tentang tabiat seseorang)
- hitam di atas putih
- dengan tertulis, tidak hanya dengan perkataan saja (tentang perjanjian dsb)
- hitam dikatakan putih, putih dikatakan hitam
- tidak mengatakan yang sebenarnya (yang baik dikatakan buruk dan sebaliknya)
- hitam mata itu mana boleh bercerai dengan putihnya
- orang yang sedang bercinta tidak mudah dipisahkan
- hitam sebagai kuali
- sangat hitam
- hitam seperti dawat
- hitam berkilat-kilat
- hitam tahan tempa, putih tahan sesah
- tetap tidak berubah; tahan uji
- hitam-hitam gagak, putih-putih udang kapai (hitam-hitam bendi, putih-putih sadah)
- yang hina tetap hina meskipun cantik rupanya dan yang mulia tetap mulia meskipun buruk rupanya
- hitam-hitam gula jawa
- hitam tetapi manis
- hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih
- jangan disangka yang buruk rupanya itu selamanya kurang harganya, malah yang indah kelihatan itu adakalanya kurang harganya
- hitam-hitam tahi minyak dimakan juga, putih-putih ampas kelapa dibuang
- barang yang buruk tetapi berguna disimpan, barang yang bagus tetapi tidak berguna dibuang
- ada hujan ada panas, ada hari boleh balas
- selalu ada kesempatan untuk membalas dendam
- hujan berbalik ke langit
- orang berkuasa (pandai, kaya, dsb) minta tolong kepada orang yang lemah (bodoh, miskin, dsb)
- hujan berpohon, panas berasal
- segala hal tentu ada sebabnya
- hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik jua di negeri sendiri (hujan keris lembing di negeri kita, hujan emas perak di negeri orang, baik jua di negeri kita)
- sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri
- hujan jatuh ke pasir
- kebaikan yang tidak terbalas
- tidak hujan lagi becek, ini pula hujan
- sedangkan kita tidak berbuat saja disangka orang, terlebih pula kalau kita benar-benar berbuat
- hujan menimpa bumi
- kita tidak dapat melepaskan diri dari perintah orang yang berkuasa
- hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup
- telah biasa bahwa kehidupan manusia ada kalanya susah, ada kalanya senang
- hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat
- suatu pekerjaan tidak dapat diselesaikan sekaligus; keberuntungan dan kebahagiaan itu tidak sekali datang
- hujan tempat berteduh, panas tempat berlindung
- orang yang selalu memberi pertolongan kepada orang banyak
- hulu malang, pangkal celaka
- asal suatu kecelakaan
- hulu mujur pandai bertenggang, hulu baik pandai memakai (hulu mujur pandai bertengkar)
- pandai hidup dan pandai bergaul
- hutan sudah terambah, teratak sudah tertegak
- pekerjaan sudah sempurna dikerjakan
- (sebagai durian) pangsa menunjukkan bangsa (durian menunjukkan pangsanya)
- kelakuan (perkataan dsb) seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budi pekerti (asal dsb)
- iba akan kacang sebuah, tak jadi memengat
- karena sayang akan barang yang sedikit, tidak jadi mengerjakan hal yang diinginkan dan menyenangkan hati
- ijuk tak bersagar, lunak tak berbatu
- seseorang yang tidak ada sanak saudaranya yang dimalui (ditakuti) orang; keluarga yang tidak mempunyai laki-laki yang disegani orang
- (seperti) ikan baung dekat pemandian
- amat rakus (segala sesuatu yang ada dimakan)
- ikan belum dapat, airnya sudah keruh
- pelaksanaan kerja yang tidak tepat (keadaan menjadi buruk sebelum pekerjaan itu selesai)
- ikan biar dapat, serampang jangan pokah (pukah)
- maksud sampai, perkakas pun tidak rusak; biar tercapai maksudnya, tetapi jangan ada sesuatu yang merugikan
- (seperti) ikan dalam air
- senang sekali
- (seperti) ikan dalam belat
- tidak dapat melepaskan diri lagi (dari tangan musuh)
- (bagai) ikan dalam keroncong
- tidak tertolong lagi; tidak ada harapan lagi untuk meloloskan diri
- (seperti) ikan dalam tebat
- rezeki yang sudah hampir dalam tangan
- ikan di hulu, tuba di hilir
- perbuatan yang sia-sia
- ikan gantung, kucing tunggu
- kesal melihat barang yang diingini, tetapi tidak mungkin didapat
- (bagai) ikan kena tuba
-
- banyak orang sakit atau mati dalam sebuah kampung (negeri)
- bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi
- ikan lagi di laut, lada garam sudah dalam sengkalan
- bersiap-siap mengecap hasil pekerjaan yang belum pasti berhasil
- ikan terkilat, jala tiba
-
- sangat pandai dan tajam dalam menangkap perkataan orang
- tindakan yang cepat dilakukan (untuk menghadapi sesuatu)
- ikhtiar menjalani, untung menyudahi
- orang harus berusaha, jika ingin mencapai suatu maksud (tercapai atau tidaknya bergantung kepada nasib)
- ikut hati mati, ikut mata buta (ikut rasa binasa)
- jika selalu menuruti hawa nafsu, akhirnya akan mendapat celaka
- (bagai) ilak bercerai dengan benang
- bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)
- (bak) ilmu padi, kian berisi kian runduk (ilmu padi, makin berisi makin runduk)
- makin banyak pengetahuan makin rendah hati; selalu merendahkan diri (tidak sombong)
- inai tertepung kuku tanggal
- sesuatu yang sudah selesai dikerjakan, tetapi akhirnya ada kesukaran (kesusahan dsb)
- indah kabar dari rupa
- biasanya kabar/berita yang tersebar selalu melebihi/lebih baik/hebat daripada keadaan/kenyataan yang sebenarnya
- ingat sebelum kena, berhemat sebelum habis
- ikhtiar harus dijalankan sebelum terlambat
- ingin buah manggis hutan, masak ranum tergantung tinggi
- ingin akan barang sesuatu, tetapi amat susah diperoleh
- intan disangka batu kelikir
- tidak pandai menghargai sesuatu; tidak mengetahui harga (nilai) sesuatu dengan sebenarnya
- isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita
- orang lain mendapat senangnya, kita mendapat susahnya saja
- itik berenang di air, mati kehausan (itik berenang di laut, mati kehausan; ayam mati di lumbung)
- menderita kesusahan karena tidak dapat (atau tidak mendapat kesempatan) memanfaatkan kekayaan yang ada
- itik bertaji
- sangat penakut, tetapi sombong
- (seperti) itik mendengar guntur
- mengharapkan peruntungan dsb yang tidak tentu datangnya
- (bagai) itik pulang petang
- sangat lambat (jalannya)
- jadi abu arang
- sudah usang atau basi (tentang pembicaraan dsb)
- jadi alas cakap
- sebagai imbalan jasa yang telah dibuat
- jadi bumi langit
- menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan
- telah jadi indarus
- telah kalah; kalah main (judi dsb)
- jadi kain basahan
- sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dsb)
- jadi mata telinga (jadi kaki tangan)
- seseorang yang menjadi harapan atau kepercayaan, yang selalu memberi pertolongan
- jahit sudah kelindan putus
- telah selesai sama sekali
- (bagai) jampuk kesiangan hari
- kebingungan atau termenung karena kehilangan akal
- janda belum berlaki
- gadis yang dipermainkan oleh laki-laki lalu ditinggalkan
- jangan dilepaskan tangan kanan, sebelum tangan kiri berpegang
- jangan melepaskan pekerjaan yang ada sebelum mendapat pekerjaan (pencaharian) yang baru
- jangan diperlebar timba ke perigi, kalau tak putus genting (jangan diperlelarkan timba perigi, kalau tak putus genting)
- jangan diulang-ulang perbuatan yang jahat, lambat laun akan mendapat bencana jua; kejahatan itu jika diulang-ulang akhirnya mencelakakan juga
- jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis
- hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yang elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya
- jangat liat kurang panggang
- tidak dapat diajar
- janji sampai, sukatan penuh
- sudah sampai ajalnya
- jaras dikatakan raga jarang
- mencela orang lain, padahal diri sendiri ada celanya juga
- jatuh di atas tilam
- mendapat kesenangan hidup
- jatuh diimpit tangga (jatuh tertimpa tangga; sudah jatuh ditimpa tangga)
- mendapat kesusahan (kecelakaan) secara berturut-turut; ditimpa kesukaran berturut-turut
- jauh bau bunga, dekat bau tahi
- sanak saudara yang bila jauh selalu terkenang, bila dekat selalu bertengkar
- jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa
- kalau bepergian ke mana-mana akan memperoleh banyak pengalaman; sudah berpengalaman banyak
- jauh dapat ditunjuk, dekat dapat ditunjal
- apa yang dikatakan dapat dibuktikan kebenarannya
- jauh di mata, dekat di hati
- bertempat tinggal tidak berdekatan, tetapi jiwa (hati) selalu merasa dekat
- jauh di mata, di hati jangan (hilang di mata, di hati jangan)
- biarpun telah pergi jauh, jangan melupakan orang yang ditinggalkan; biarpun tempat berjauhan, jangan lupa-melupakan
- jauh panggang dari api
-
- tidak kena; tidak benar (tentang jawaban, sindiran); banyak bedanya; tindakan yang tidak sesuai dengan maksudnya;
- tawaran yang jauh di bawah harga
- tak jauh rebung dari rumpunnya
- tabiat anak tidak akan berbeda jauh dengan orang tuanya
- (bagai) jawi ditarik keluan
- menurut saja (karena tidak dapat melawan)
- (bagai) jawi terkurung
- sangat gelisah atau kurang senang karena terpingit atau terikat oleh adat
- jelatang di hulu air
- sesuatu yang selalu menyusahkan
- (laksana) jentayu menantikan hujan
- sangat merindukan sesuatu (kekasih dsb)
- jerat halus kelindan sutra
- tipu muslihat yang sangat halus
- jerat semata bunda kandung
- anak tunggal yang menjadi buah hati
- jerih menentang boleh, rugi menentang laba
- suka menolong
- (seperti panji) ditiup angin berkibar-kibaran
- tidak tetap pendirian, ikut pihak yang kuat
- jinak-jinak merpati
- kelihatannya ramah dan mudah didapat, tetapi sebenarnya tidak (tentang wanita)
- jiwa bergantung di ujung rambut
- selalu gelisah karena tidak tentu nasibnya
- jual sutra, beli mastuli
- kehilangan sesuatu yang berharga mendapat pengganti yang lebih baik
- jung pecah yu yang kenyang
- jika negeri tidak berpemerintahan atau terjadi huru-hara, orang-orang jahatlah yang akan beruntung
- (bagai) kacang direbus satu
- melonjak-lonjak kegirangan
- kacang lupa akan kulitnya (lupa kacang akan kulitnya)
- tidak tahu diri; lupa akan asalnya
- kadok naik junjung
- orang hina (miskin dsb) merasa mulia (kaya dsb)
- kail sebentuk, umpan seekor, sekali putus, sehari berhanyut
- berbuat sesuatu dengan tidak memikirkan hal-hal yang mungkin menghambat usahanya (seperti pergi jauh tidak cukup bekal, berniaga tidak cukup modal)
- kain dalam lipatan
- perempuan yang berbuat jahat (mesum) dengan sembunyi-sembunyi
- kain lama dicampak buang, kain baru pula dicari
- menceraikan istri tua dan mencari istri muda
- kain pendinding miang, uang pendinding malu
- segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir
- kain sehelai berganti-ganti
- perihal sangat miskin suami istri
- kaki naik, kepala turun
- selalu sibuk bekerja
- kaki terdorong badan merasa, lidah terdorong emas padahannya
-
- segala janji harus ditepati
- apa yang telah dikatakan harus dilaksanakan
- jika berbuat sesuatu harus berani menanggung akibatnya
- kaki tertarung, inai padahannya (mulut terdorong, emas padahannya)
- harus berani menanggung akibat perbuatan atau janji sendiri
- kaki untut dipakaikan gelang
- memakai sesuatu untuk memperelok diri, tetapi malahan bertambah buruk
- kalah jadi abu, menang jadi arang
- pertengkaran tidak akan menguntungkan kepada pihak mana pun
- (bagai) kambing dibawa ke air
- enggan sekali mengerjakan suatu pekerjaan
- (seperti) kambing dikupas hidup-hidup
- menderita takut (sakit dsb) yang amat sangat
- (bagai) kambing harga dua kupang
-
- berkelakuan yang kurang senonoh
- kekanak-kanakan
- (seperti) kambing putus tali
- lekas atau cepat pergi dsb
- (seperti) kancah dibayar (Minangkabau)
- ternganga dan terdiam saja (dalam percakapan, soal jawab, dsb)
- kapak menelan beliung
- yang baik ditukar dengan yang buruk
- (seperti) kapak naik pemidangan (kapal naik peminangan)
-
- tidak pada tempatnya
- kurang cukup alat atau kepandaiannya dalam mengerjakan sesuatu
- kapal besar ditunda jongkong
- orang berkuasa yang menurut perintah orang kecil
- (bagai) kapal tidak bertiang
- perihal negeri atau perkumpulan (perhimpunan) yang tidak mempunyai pemimpin
- (bagai) kapas dibusur
- putih bersih
- karam berdua, basah seorang
- dua orang berbuat salah, tetapi hanya seorang saja yang kena hukum
- telah karam maka tertimpa
- baru ingat atau menyesal sesudah menderita kemalangan
- karam sambal oleh belacan
- mendapat kerugian karena perbuatan orang kepercayaan atau yang dikasihi
- karam tidak berair
- mendapat bencana tanpa sebab
- karena mata buta, karena hati mati
- orang yang menurutkan hawa nafsunya akhirnya binasa
- karena mulut bisa binasa
- mendapat celaka karena perkataannya
- karena nila setitik, rusak susu sebelanga (ikan seekor rusakkan ikan setajau; ikan sekambu rusak oleh ikan seekor)
- hanya karena keburukan (kejahatan, kesalahan) yang kecil/sedikit, hilang segala kebaikan yang telah diperbuat (semuanya ikut menjadi buruk)
- karena pijat-pijat mati tuma
- mendapat (ke)celaka(an) karena berteman dengan orang jahat atau karena (ke)salah(an) orang lain
- (jika) kasih akan padi, buanglah rumput
- jika kasih kepada anak istri, berhentilah mengasihi perempuan lain
- kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan
- cinta kasih anak kepada ibu tidak sebanyak cinta kasih ibu kepada anak
- kasihkan anak tangan-tangankan, kasihkan bini tinggal-tinggalkan (sayang di anak dibenci, sayang di negeri ditinggalkan)
- yang disayangi itu hendaknya jangan terlalu dimanjakan
- kata berjawab, gayung bersambut
- balas kecaman dengan cepat dan tepat
- kata dahulu bertepati, kata kemudian kata bercari
- janji harus ditepati dan hanya boleh diubah setelah diperoleh kebulatan kata pula; sesuatu yang telah dijanjikan (ditentukan) dahulu harus ditepati, sedangkan hal yang timbul kemudian (belakangan) harus dimufakatkan lagi
- (seperti) katak di bawah tempurung
- berpengetahuan yang sangat picik; sangat picik pengetahuannya; kurang luas pandangannya
- (seperti) katak ditimpa kemarau
- berkeluh kesah tidak keruan (hiruk-pikuk dsb); sangat gaduh
- kawan gelak banyak, kawan menangis jarang bersua
- sahabat di waktu senang banyak, sahabat di waktu susah (melarat) sedikit
- tiada kayu janjang dikeping
- suatu hal yang tidak dapat ditangguhkan, kalau tidak, akan mendatangkan malu
- ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun
- seia sekata
- ke gunung tak dapat angin
- akan mendapat keuntungan tetapi gagal
- ke hulu kena bubu, ke hilir kena tengkalak (ke hulu menongkah surut, ke hilir menongkah pasang)
- tidak dapat terhindar dari bahaya; orang yang selalu sial
- ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata
- setengah-setengah, kepalang tanggung di dalam menyelesaikan pekerjaan atau mempelajari ilmu
- ke mana angin yang deras, ke situ condongnya (ke mana kelok lilin, ke sana kelok loyang)
- tidak teguh pendirian; tidak punya pendirian, selalu mengikut kata orang lain
- ke mana condong, ke mana rebah
- pekerjaan yang sudah dilakukan menurut adat atau kebiasaan
- ke mana dialih, lesung berdedak juga
- sesuatu yang memang merugikan (menyusahkan), di mana pun akan merugikan juga
- ke mudik tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya
- suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya
- ke sawah berlumpur, ke ladang berarang
- tiap pekerjaan ada kesukarannya
- ke sawah tidak berlubuk, ke ladang tidak berarang
-
- mendapat untung dsb tidak dengan bersusah payah; tercapai maksudnya
- tidak mau bekerja; pemalas
- kecil dikandung ibu, besar dikandung adat (hidup dikandung adat), mati dikandung tanah
-
- manusia itu selalu terikat oleh tata tertib masyarakat, tidak pernah bebas sama sekali; selama hidup orang harus taat pada adat kebiasaan dalam masyarakat
- mati (dipendam di dalam tanah)
- kecil tapak tangan, nyiru ditadahkan
- ingin mendapat sebanyak-banyaknya
- kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa (sudah tua terubah tidak)
- segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dari kecil sukar untuk mengubahnya
- kecil-kecil anak, kalau sudah besar onak
- anak itu selagi kecil menyenangkan hati, tetapi kalau sudah besar menyusahkan hati (karena kelakuannya dsb)
- kecil-kecil cabai rawit (kecil-kecil lada api (padi, kutuk))
- tampaknya kecil, tetapi cerdik (pandai, pemberani, membahayakan, ampuh, dsb.)
- (seperti) kedangkan dengan caping
- orang-orang yang akrab dan suka tolong-menolong
- tidak kekal bunga karang
- hal kekayaan (kemuliaan, hasil, dsb) yang tidak berlangsung lama
- kelam bagai malam dua puluh tujuh
- suatu hal atau perkara yang sangat gelap, tidak ada bayangan sedikit pun bagaimana akan memeriksa dan menyelidikinya
- kelam disigi, lekung ditinjau (Minangkabau)
- segala hal yang kurang terang harus diselidiki baik-baik
- (seperti) kelekatu masuk api
- tidak memedulikan bahaya maut
- keli dua selubang
- seorang perempuan mempunyai kekasih dua orang
- tidak kelih mau tengok
- ingin mendapat sesuatu, tetapi segan berusaha
- kelihatan asam kelatnya
- kelihatan sifatnya yang kurang baik
- (bagai) keluang bebar petang
- ramai-ramai berkerumun
- keluar tak mengganjilkan, masuk tak menggenapkan ([masuk tak genap]], keluar tak ganjil; masuk tidak genap, keluar tidak ganjil)
- hal (orang) yang tidak terpandang (tidak berharga) sedikit juga dalam masyarakat
- kemiri jatuh ke pangkalnya
- beroleh tempat yang pantas; kembali ke tempat asalnya
- (bagai) kena buah malaka
- sangat terperanjat seolah-olah kena peluru karena penghinaan yang tidak disangka-sangka
- kena kecipuk orang berbelut
- terlibat dalam perkara orang lain; turut menderita akibat kesalahan orang lain
- kena kelikir
- berada di bawah kekuasaan seseorang
- kena pedang bermata dua
- amat sakit hatinya
- (bagai) kena santung pelalai
- gadis yang lupa (tidak ingat) akan bersuami (karena diguna-gunai orang)
- kena sepak belakang
- tertipu oleh perbuatan orang yang tidak mau berterus terang atau yang tidak jujur
- (kalau) kena tampar, biar dengan tangan yang pakai cincin ((kalau) kena tendang, biar dengan kaki yang pakai kasut)
- jika diberi malu oleh perempuan, lebih baik oleh perempuan baik-baik daripada oleh perempuan jalang
- kendur menyusut, tegang memutus
- dikatakan tentang cara memerintah atau mengurus sesuatu yang kurang baik, yaitu kelemahan yang menyebabkan kekacauan dan kekerasan yang menimbulkan kerusuhan
- kenyang makan garam (banyak makan garam; banyak menelan garam hidup; tahu di asin garam)
- sudah banyak berpengalaman dalam hidup;
- kepak singkat, terbang hendak tinggi (sayap singkat, terbang hendak jauh)
- kemampuan sedikit, cita-cita tinggi; hendak berbuat sesuatu yang melebihi kemampuan
- kepala sama berbulu, pendapat berlain-lainan (kepala sama hitam, pendapat berlain-lain)
- setiap orang berlain-lainan pendapatnya
- (sebagai) kepiting batu
- sangat kikir
- (seperti) kepiting tidak tahu bungkuknya (udang tak tahu bungkuknya; udang tak tahu di bungkuknya)
- orang yang tidak tahu akan kekurangan dirinya (cacat celanya, kebodohannya, dsb.) sendiri
- (sebagai) kera dapat canggung
- merapatkan dirinya kepada orang yang telah memberi pertolongan
- (seperti) kera dengan monyet (kera menjadi monyet; bertukar beruk dengan cigak)
- setali tiga uang, jadi sama saja halnya
- kera kena belacan
- sangat gelisah (kurang senang dsb)
- (seperti) kera mendapat bunga, ((seperti) kera diberi kaca; monyet mendapat bunga; kodok dapat bunga sekuntum)
- mendapat sesuatu yang tidak dapat mempergunakannya; tiada dapat menghargai keindahan (jasa, nilai, dsb); tidak tahu menghargai suatu barang yang bagus; sia-sia saja (tidak dapat mempergunakan sesuatu yang baik)
- kera menegurkan tahinya
- membukakan kehinaan sendiri
- kerak nasi membusut jantan
- banyak sekali sisanya (sesudah perayaan dsb)
- keras bagai batu, tinggi bagai bukit
- tidak mau menurut perintah
- keras ditakik, lunak disudu
- segala perintah hendaklah diberikan dengan penuh kebijaksanaan
- kerat rotan, patah arang
- telah putus sama sekali; tidak dapat didamaikan lagi
- (seperti) kerbau dicocok hidung (kerbau dicocok hidungnya)
- selalu menurut saja karena kebodohannya
- kerbau menanduk anak
- hanya pura-pura saja; tidak dengan sungguh-sungguh
- kerbau punya susu, sapi punya nama
- seseorang yang membuat kebaikan atau bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat pujian
- kerbau runcing tanduk
- orang yang telah terkenal kejahatannya
- kerbau seratus dapat digembalakan, manusia seorang tiada terkawal
- menjaga seorang perempuan lebih sukar daripada menjaga binatang yang banyak
- kerbau turun berendam
- |ki=y| waktu pukul lima petang
- kerosok ular di rumpun bambu
- tidak perlu takut akan gertakan atau ancaman orang
- kesat daun pimping
- dikatakan kepada orang yang tidak selamanya lemah saja (kalau perlu dapat bertindak keras juga)
- ketahuan hina mulianya
- mengetahui kedudukan yang sebenarnya
- ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul
- orang yang memberi nasihat, tetapi dia sendiri tidak melakukan seperti yang dinasihatkannya itu
- (seperti) ketiak ular, panjang lanjut (tidak putus-putusnya)
- tidak berketentuan (baik buruknya)
- kilat di dalam kilau
- ada maksud tertentu yang terselubung dalam perkataan (gerak-gerik dsb)
- (bagai) kinantan hilang taji
- seseorang yang telah kehilangan penghargaan
- kini gatal, besok digaruk
- pertolongan yang datangnya terlambat
- kita di pangkal merawal dia di ujung merawal
- tanggungan kita lebih berat daripada tanggungannya
- kita semua mati, tetapi kubur masing-masing
- lain orang lain pikirannya
- (seperti) kodok ditimpa kemarau
- berkeluh kesah tidak keruan
- koyak tak berbunyi
- melakukan sesuatu yang kurang baik, tetapi tidak diketahui orang
- kuah tumpah ke nasi (kuah tertuang ke nasi)
-
- dikatakan kepada anak yang dikawinkan dengan kemenakan
- (kiasan) · sudah sewajarnya
- kuat ikan karena radai (kuat burung karena sayap; kuat ketam karena sepit)
-
- tiap-tiap orang ada sedikit banyak kekuatannya (kelebihannya, kemampuannya) sendiri
- merasa kuat (berkuasa) karena ada keunggulan atau kelebihan
- seseorang ditakuti hanya selama ia berkuasa
- kuat sepit karena kempa
- orang kuat dalam suatu perkara karena ada yang menolong di belakangnya
- (kalau) kubuka tempayan budu, baharu tahu
- kalau kubuka rahasiamu, tentu engkau akan malu
- (bagai) kucing dibawakan lidi
- sangat ketakutan
- (bagai) kucing lepas senja
- sukar dicari
- kucing pergi, tikus menari
- jika kepala (kantor, perusahaan, dsb) pergi bawahannya bersuka ria
- (seperti) kuda lepas dari pingitan
- sangat girang karena dapat bebas (lepas) dari kungkungan; seseorang yang merasa gembira sekali karena bebas dari larangan, kungkungan, dsb
- kuda pelejang bukit
- orang yang menjadi kaki tangan (alat, perkakas) orang lain
- kudis menjadi tokak
- perkara yang kecil menjadi besar
- kuman beri bertali
- melakukan sesuatu yang tidak mungkin
- kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak (selumbar di mata saudaramu tampak, balok di dalam matamu tidak tampak)
- kesalahan (kekurangan) orang lain walaupun kecil sekali akan kelihatan, tetapi kesalahan (kekurangan) sendiri (meskipun besar) tidak kelihatan
- kumbang tidak seekor (bunga tidak sekaki)
- masih banyak pria (wanita) lain tempat menambatkan hati
- kundur tidak melata pergi, labu tidak melata mari
- persetujuan (persahabatan dsb) harus dari kedua belah pihak datangnya
- kuning oleh kunyit, hitam oleh arang
- mudah dihasut atau dipuji
- kurang taksir, hilang laba
- kurang hati-hati mungkin akan mendatangkan kerugian (kesusahan dsb)
- kurang-kurang bubur, lebih-lebih sudu (sudu yang lebih)
- perkara kecil yang dibesar-besarkan karena menjadi buah bibir orang; sedikit pengetahuan, tetapi cakap besar
- kusut diselesaikan, keruh diperjernih
- perselisihan hendaklah diselesaikan secara baik-baik
- tak ada kusut yang tak selesai
- tidak ada perselisihan yang tidak dapat didamaikan
- (kalau) laba bercikun-cikun, buruk diberi tahu orang
- apabila beroleh kesenangan diam saja, tetapi apabila menderita kesusahan berkeluh kesah atau minta tolong kepada orang lain
- laba sama dibagi, rugi sama diterjuni
- bersahabat sehidup semati
- laba tertinggal, harta lingkap
- tidak beroleh laba sama sekali, bahkan modalnya ikut habis
- (seperti) labu dibenam
- sangat congkak
- labu dikerobok tikus
- gadis yang bukan perawan lagi
- ladang yang berpunya
- perempuan yang sudah kawin
- lading tajam sebelah
- selalu mau menerima pemberian, tetapi segan memberi
- lagi lauk, lagi nasi
- semakin kaya, semakin banyak kenalan (sahabat)
- lagi murah, lagi menawar (makin murah, makin menawar)
- makin diberi, makin banyak lagi yang diminta
- lain bengkak, lain bernanah (lain bengkak, lain menanah)
- seseorang yang bersalah, orang lain yang menanggung atau menderita akibatnya (menerima hukuman)
- lain biduk, lain di galang
- jawaban yang bersalahan dengan pertanyaan (tidak menjawab barang apa yang ditanyakan)
- lain di mulut, lain di hati
- yang dikatakan berbeda dengan isi hatinya
- lain dulang, lain kaki, lain orang, lain hati
- tiap-tiap orang berlainan kesukaannya
- lain gatal, lain digaruk
- lain yang ditanya lain yang dijawab
- lain ladang, lain belalang, lain lubuk, lain ikannya
- tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan aturan dan ada adat istiadatnya sendiri
- lain sakit, lain diobat, lain luka, lain dibebat
- jawab yang berlainan dengan apa yang dinyatakan; yang diberikan berlainan dengan yang diminta
- lain yang diagak, lain yang kena
- yang dimaksudkan berlainan dengan yang didapat
- laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan
- lebih banyak mengindahkan urusan orang lain daripada urusan sendiri; orang lain ditolong, tetapi keluarga sendiri ditelantarkan
- (jika)tak lalu dandang di air, di gurun ditanjakkan (tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan)
- dengan berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya
- lalu penjahit, lalu kelindan (lalu ujung, lalu kelindan; lulus ujung, lulus kelindan)
- apabila maksud (usaha, daya upaya) yang pertama/utama telah berhasil/tercapai, maksud yang berikutnya atau yang lain pun akan lulus (tercapai, berhasil) pula
- (seperti) lampu kekurangan minyak
- perihal seseorang yang hidupnya sangat melarat; perihal seseorang yang penyakitnya sudah sangat parah (sudah hampir mati)
- lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut
- kepandaian atau kemahiran didapat karena rajin berlatih; orang dapat mahir sesudah kerap kali mengerjakan sesuatu
- (bagai) langau di ekor gajah
- selalu tunduk kepada kemauan orang besar atau orang pandai
- (jika) langkah sudah terlangkahkan, berpantang dihela surut
- suatu pekerjaan yang telah dimulai dengan saksama, sekali-kali jangan dihentikan sebelum tujuan tercapai
- langkas buah pepaya
- hal yang tidak mungkin; mustahil
- lapuk oleh kain sehelai
- dalam hidupnya hanya beristri (bersuami) seorang
- takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia
- jangan tergesa-gesa dalam mengerjakan (mencapai) sesuatu yang telah pasti; sesuatu yang sudah pasti (diperoleh) sehingga tidak perlu tergopoh-gopoh (diburu-buru) benar dalam mengerjakannya
- laut budi, tepian akal (lubuk akal, lautan ilmu; lubuk akal, tepian budi)
- sangat luas dan banyak pengetahuannya; seseorang yang banyak ilmu dan bijaksana
- laut ditembak, darat kena
- lain yang diperoleh dari yang diharapkan
- laut ditimba akan kering
- betapa pun banyaknya harta, jika selalu dibelanjakan, akhirnya akan habis juga
- laut madu berpantaikan sakar (gula)
- perkataan yang manis keluar dari mulut orang yang baik rupanya
- laut mana yang tak berombak, bumi mana yang tak ditimpa hujan
- bagaimanapun manusia tidak akan luput dari kekhilafan (kesalahan)
- tak ada laut yang tak berombak
- setiap pekerjaan (usaha) selalu ada risiko dan kesukarannya
- layang-layang putus talinya
- seseorang yang sudah putus harapan, sudah tidak berdaya lagi, hanya terserah kepada nasib
- layar menimpa tiang
- kawan menjadi lawan
- lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup bercermin bangkai (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga)
- daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati
- lebih berharga mutiara sebutir daripada pasir sepantai
- seseorang yang baik, meskipun ia tidak kaya, jauh lebih berharga dan mulia daripada orang kaya yang jahat dan jahil
- tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan (tak lapuk di hujan, tak lekang di panas)
- tetap tidak berubah selamanya (tentang adat)
- lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan (manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan)
- suatu perundingan, jikalau baik sekalipun jangan terus diterima dan jika kurang baik jangan pula terus ditolak, hendaklah dipikirkan dalam-dalam dan ditimbang baik-baik dahulu baik jeleknya; segala sesuatu hendaknya ditimbang baik-baik dahulu sebelum diterima atau ditolak
- lemak penyelar daging
- memboroskan harta benda tuannya
- lembut seperti buah bemban
- tidak kaku
- lempar batu, sembunyi tangan
- berbuat kurang baik kepada orang, lalu berpura-pura tidak tahu; melakukan sesuatu (kegiatan dsb), tetapi kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu-menahu
- lengan bagai lilin dituang
- lengan yang indah bentuknya
- lengan seperti sulur bakung
- lengan yang halus di ujung, besar di tengah, dan bulat di pangkalnya
- lepas bantal berganti tikar
- seorang laki-laki kawin dengan saudara perempuan atau keluarga istrinya yang meninggal
- lepas dari mulut harimau, jatuh ke mulut buaya
- lepas dari bahaya yang besar, lalu jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi
- lesung mencari alu
- perempuan mencari laki-laki
- lewat dari manis, masam, lewat dari harum, busuk
- perihal orang yang mula-mula berkasih-kasihan sangat mesra, tetapi kemudian, selalu berselisih dan bertengkar
- licin bagai belut
- cerdik dan licik sehingga susah menghadapinya (menangkapnya)
- licin karena minyak berminta, elok karena kain berselang
- sindiran untuk merendahkan orang yang angkuh karena harta atau barang yang dipinjam
- lidah tak bertulang
- mudah saja mengatakan (menjanjikan) sesuatu yang berat adalah melaksanakannya
- lihat anak, pandang menantu
- pekerjaan (hal dsb) hendaklah ditimbang, di samping baik bagi diri sendiri hendaknya baik juga bagi orang lain; segala urusan anak hendaklah ditimbang-timbang dahulu apakah hal itu akan menimbulkan keadaan yang tidak baik pada menantu, sekalipun hal itu akan menguntungkan anak itu sendiri; setiap pekerjaan hendaklah ditimbang-timbang, jika baik bagi diri sendiri dan baik pula bagi orang lain, maka baru dilakukan
- limau masak sebelah, perahu karam sekerat
- aturan (hukum dsb) yang tidak adil, membeda-bedakan golongan, kedudukan, dsb, tidak sama rata
- (seperti) limau masak seulas
- (orang) yang menonjol di antara saudara-saudaranya (lebih pandai, kaya, dsb)
- seperti lipas kudung (lipas kudung)
-
- selalu bergerak (tentang tangan dsb)
- selalu dalam keadaan sibuk
- (seperti) lonjak alu penumbuk padi
- berjalan dengan langkah yang gagah, tetapi sombong
- lonjak bagai labu dibenam
- orang yang sombong
- lopak jadi perigi (lupak jadi perigi)
- naik derajat (kedudukan), seperti orang miskin menjadi kaya dsb
- lubuk dalam, si kitang yang empunya
- setiap orang berkuasa di lingkungan sendiri
- lubuk menjadi pantai, pantai menjadi lubuk
- segala sesuatu tiada tetap
- lulus jarum, lulus kelindan
- jika maksud yang satu sudah tercapai maksud yang lain dapat diharapkan tercapai pula
- sudah lulus maka hendak melantai
- sudah celaka baru ingat
- lulus tidak berselam, hilang tidak bercari
- orang yang menderita sengsara, tetapi tidak ada yang mau menolong
- lunak disudu, keras ditakik (lunak disudu, keras tekik)
- yang penurut diperlakukan dengan lemah lembut, sedangkan yang melawan harus ditindak dengan tegas; waktu memberi perintah (menguasai), orang yang halus diperlakukan dengan cara halus, orang yang membantah diperlakukan dengan keras
- lunak gigi dari lidah
- sangat lemah lembut (merendahkan diri dsb)
- lurus bagai piarit
- orang yang tampak baik, tetapi berhati jahat
- lurus macam bendul
- sangat jujur
- mabuk agak-agak (mabuk kira-kira)
- tidak berbuat apa-apa, hanya melamun, asyik berangan-angan
- mabuk di enggang lalu
- sangat tertarik hatinya kepada orang yang belum dikenal
- madu satu tong rembes, rembesnya pun madu jua
- jika baik asalnya, turunannya pun baik juga
- mahal dibeli, sukar dijual (mahal membelikan, sukar dicari; mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta)
- sesuatu yang sukar akan diperoleh/didapat; jarang ada
- main kong kalingkong
- menjalankan akal jahat untuk kepentingan diri sendiri; tidak jujur
- tidak makan benang
- tidak masuk akal; tidak benar
- makan bersabitkan
- orang yang senang, tiada bekerja dan dapat makan minum yang cukup, misal dari istri yang kaya dan pemurah
- makan bubur panas-panas
- terlalu berharap akan beroleh rezeki, lalu bertindak tergesa-gesa sehingga kecewa jadinya
- makan hati berulam jantung (makan upas berulam racun)
-
- bersusah hati karena perbuatan salah seorang teman karib; dikatakan kepada orang yang sangat bersedih hati
- orang yang dalam kesusahan dan duka cita karena diliputi marabahaya yang besar
- makan masak mentah
- tidak membedakan halal dan haram
- tidak makan siku-siku
-
- cakap orang yang berleleran saja, tiada langsung ke tujuannya
- tidak baik; tidak patut
- makan sudah terhidang, jamu belum jua datang
- gadis yang telah besar, sudah patut bersuami, tetapi orang belum ada yang datang meminangnya
- sudah makan, bismillah
- suatu pekerjaan atau rundingan yang dilakukan terbalik, jadi tidak mengikuti aturan
- makanan enggang akan dimakan pipit
- hendak melakukan sesuatu yang tidak sepadan dengan tarafnya (kesanggupan dsb)
- maksud bagai, maksud manau
- menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
- malang celaka Raja Genggang, anak terbeli tunjang hilang
- hal orang yang malang, waktu diperoleh maksud yang kedua, yang sudah di tangan hilang pula
- malang tak berbau
- kecelakaan tidak dapat diketahui sebelumnya
- malang tak boleh ditolak, mujur tak boleh diraih (mujur tidak boleh diraih, malang tidak boleh ditolak)
- nasib buruk tidak dapat dicari-cari; tidak dapat berbuat apa-apa lagi kalau takdir sudah demikian
- maling teriak maling (maling berteriak maling)
- mendahului orang menyerahkan suatu kesalahan (kejahatan) supaya tidak dituduh orang
- malu bertanya, sesat di jalan (malu berkayuh, perahu hanyut; malu berdayung, perahu hanyut; malu makan, perut lapar)
- kalau segan berusaha/tidak mau berikhtiar, tidak akan mendapat kemajuan
- malu kalau anak harimau menjadi anak kucing (kambing)
- tidak sepatutnya kalau anak orang baik-baik atau pandai menjadi jahat atau bodoh
- malu tercoreng di kening (malu tercoreng di dahi; malu tercoreng pada kening; terconteng arang di muka; tercoreng arang di dahi; tercoreng arang di kening; tercoreng arang di muka; menconteng arang di muka)
- memberi malu; mendapat malu besar; malu yang tidak dapat dihilangkan lagi karena sudah diketahui orang banyak
- mana busuk yang tidak berbau
- kejahatan (kesalahan) akhirnya akan ketahuan juga
- mandi dalam cupak
- serba tanggung (tidak cukup)
- (bak) mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang
- sesuatu yang diperoleh itu sekalipun berguna juga, tetapi kemudian men datangkan yang lebih menyiksa
- mandi sedirus
- mendapat pujian yang belum pada tempatnya
- mandi tak basah (berendam tak basah)
-
- berbuat sesuatu tanpa mengacuhkan teguran atau peringatan
- tidak menaruh perasaan (belas kasihan)
- (bagai) manik putus talinya (pengarang)
- perihal air mata yang bercucuran
- manikam jatuh ke pelimbahan, tak hilang cahayanya
- orang yang asalnya baik jika ia miskin ataupun menjadi suruh-suruhan orang, tabiatnya, kelakuannya, dan budi bahasanya tetap baik
- manis daging
- orang yang biasa dituduh melakukan salah satu kejahatan, padahal ia tidak bersalah
- manis seperti gula derawa (manis bagai gula jawa)
- berpatutan, ibarat dua orang suami-istri yang sama elok rupanya
- manusia mengikhtiarkan, Allah menakdirkan
- ikhtiar atau akal budi ada di tangan manusia, jadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai tujuannya, tetapi berhasil tidaknya usaha itu bergantung pada takdir Tuhan
- manusia tahan kias, binatang tahan palu
- mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan
- manusia tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya
- orang yang berakal itu jauh pemandangannya, tetapi orang yang bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendaki apa-apa lagi
- mara hinggap mara terbang, enggang lalu ranting patah
- seseorang yang tidak berbuat suatu kesalahan, tetapi pada waktu terjadi suatu kejahatan ia yang dituduh berbuat kesalahan itu
- mara jangan dipukat, rezeki jangan ditolak
- jangan mencari-cari bahaya atau kecelakaan
- marah akan tikus rengkiang dibakar
- karena takut (tidak suka dsb) pada sesuatu yang kecil, dibuangnya (dirusakkannya) sesuatu yang lebih besar dan berharga, yang melibatkan sesuatu yang kecil tersebut
- masak buah rumbia
- perkara yang mustahil terjadi, atau yang tidak mungkin diperoleh
- masak malam, mentah pagi (siang)
- suatu hal yang telah putus (sudah jadi), tetapi tidak lama kemudian berubah
- masih berbau pupuk jeringau
- masih muda sekali (belum berpengalaman)
- masin lidahnya (masin mulutnya, masin perkataannya)
-
- apa yang dikatakannya terjadi; perkataannya selalu dituruti (dikabulkan) orang
- pandai berkata-kata
- masuk angin
- sakit meriang
- sudah masuk angin
- perihal suatu perkara yang sudah dicampuri orang lain sehingga tidak benar lagi
- masuk dari kuping kiri keluar lewat kuping kanan
- tidak mendengarkan nasihat
- masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang kerbau menguak
- menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan
- masuk lima, keluar sepuluh (masuk tiga, keluar empat)
- belanja yang dikeluarkan (pengeluaran) jauh lebih besar daripada penghasilan (pendapatan)
- masuk meliang penjahit, keluar meliang tabuh
- bamembelanjakan uang lebih banyak daripada pendapatan
- masuk sarang harimau
- terperangkap ke dalam suatu bahaya besar
- masuk telinga kanan, keluar telinga kiri (masuk ke telinga kanan, keluar ke telinga kiri)
- tidak dimasukkan ke dalam ingatan (tentang nasihat, pelajaran)
- mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki
- mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa perasaan (seberapa berat mata menentang, berat jua bahu memikul)
- berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya
- mata tidur, bantal terjaga
- seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya
- matahari itu bolehkah ditutup dengan nyiru
- suatu kebenaran yang nyata itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan
- mati anak berkalang bapak, mati bapak berkalang anak
- anak dan bapak wajib tolong-menolong
- mati ayam, mati tungau
- jika tuannya celaka, anak buahnya ikut merasakan celaka juga
- mati berkafan cindai
- mati dengan nama baik (terhormat)
- mati dicatuk katak
- orang yang berkuasa dikalahkan oleh orang yang lemah
- mati enau tinggal di rimba
- orang kecil jika sudah mati namanya tidak akan disebut-sebut lagi
- mati gajah tidak dapat belalainya, mati harimau tidak dapat belangnya
- tahu melakukan perbuatan jahat dan tahu pula menyembunyikan dan menghilangkannya
- mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi (mati semut karena gula; mati semut karena manisan)
- manusia dapat dibujuk atau dikuasai dengan budi atau mulut manis; orang yang mendapat bencana (tertipu dsb) karena bujuk dan rayuan yang menyenangkan
- sudah mati kutunya (mati kutu)
- sudah hilang kekuatannya; tidak berbuat apa-apa lagi; celah
- mati puyuh hendakkan ekor
- menghendaki sesuatu yang tidak mungkin tercapai
- mati seladang
- beristri seorang saja
- mati tidak akan menyesal, luka tidak akan menyiuk (mati takkan menyesal, luka takkan menyiuk)
- sudah berketetapan hati untuk melakukan sesuatu dan tidak akan menyesal atau mengumpat kemudian jika timbul peris-tiwa yang tidak baik karena perbuatan itu
- telah mati yang bergading
- telah meninggal orang yang berkuasa (disegani)
- mati-mati berdawat biar hitam (mati-mati mandi biar basah)
- tiap-tiap pekerjaan janganlah dilakukan kepalang tanggung, janganlah diusahakan separuh jalan melainkan dikerjakan sampai pada kesudahannya
- mati-mati berminyak biar licin
- setiap pekerjaan janganlah kepalang, jangan diusahakan separuh jalan, tetapi dikerjakan sampai selesai
- mati-mati mandi biar basah
- jangan kepalang tanggung
- mayang menolak seludang
- melupakan orang yang telah memelihara sejak kecil
- (seperti) mayat ditegakkan
- berbadan kurus dan bermuka pucat
- melakak kucing di dapur
- berbuat aniaya dengan cara yang mudah
- melanggar benang hitam
- melanggar pantangan; melanggar adat resam
- melangkahi ular
- melakukan sesuatu yang berbahaya
- melanting menuju tampuk, berkata menuju benar
-
- dalam rapat (perundingan), kita harus menggunakan dasar kebenaran dan kejujuran
- setiap usaha ada maksudnya
- melarat panjang
- selalu dalam kesengsaraan
- melekatkan kersik ke buluh (menampalkan kersik ke buluh)
- melakukan pekerjaan dengan susah payah, tetapi sia-sia; menasihati orang dengan sia-sia saja (tidak dituruti)
- melepaskan anjing terjepit
- menolong orang yang tidak tahu membalas budi
- meletakkan api di bubungan
- sengaja mencari bahaya
- (bagai) melihat asam
- ingin sekali
- melonjak badar, melonjak gerundang
- meniru-niru lagak (cara hidup) orang besar atau orang kaya
- meludah ke langit, muka juga yang basah
- melawan atau membantah orang yang berkuasa, akhirnya sendiri yang mendapat kesusahan atau kesulitan
- (seperti) melukut di tepi gantang
- tidak dapat berbuat apa-apa; perkara kecil yang tidak mendapat perhatian
- melukut tinggal sekam melayang
- yang baik tetap, yang buruk akan hilang
- melulur bersetungging
- mengerjakan sesuatu karena terpaksa (malu, takut, dsb)
- (bagai) melulusi baju sempit (terbuang ke sisiran)
- seseorang yang merasa senang karena terlepas dari kesusahan
- memagar diri bagai aur
- hanya memikirkan diri sendiri
- memahat di dalam baris, berkata dalam pusaka
- mengerjakan sesuatu sebagaimana mestinya
- memakan habis-habis, menyuruh hilang-hilang
- jika merahasiakan sesuatu, hendaklah dilakukan dengan sebaik-baiknya
- memakuk dengan punggung lading
- sangat menyakiti hati orang
- memalit rembes menampung titik
- biar sedikit diterima juga
- memancing dalam belanga (memepas dalam belanga)
- mencari keuntungan dalam lingkungan (keluarga, teman, kawan) sendiri
- memanjat bersengkelit
- belum berpengalaman
- memanjat dedap
- menekat (karena terpaksa)
- memanjat terkena seruda
- mendapat rintangan dalam usahanya
- memasang pelita tengah hari
- menerangkan apa-apa yang sudah tidak perlu diterangkan lagi
- memasukkan minyak tanah
- menghasut
- (bagai) membakar tunam basah
- hal mengajar anak yang bodoh, sukar dimengerti (diterima) pelajaran itu olehnya
- membalik-balik mayat di kubur
- menyebut-nyebut nama orang yang sudah meninggal
- membangkit batang terendam
- mengadakan (memunculkan kembali) sesuatu (nama) yang telah lama hilang dari ingatan (seperti mengangkat penghulu yang telah lama tidak ada); mengulangi perkara yang sudah lama dilupakan
- membasuh najis dengan malu; membasuh muka dengan air liur: membuang malu dengan jalan yang lebih hina
- membawakan cupak ke negeri orang
- memakai adat-istiadat sendiri di negeri orang
- membekali budak lari
- dua kali merugi
- membeli kerbau bertuntun (membeli kerbau di padang; kucing dalam karung)
- membeli sesuatu tanpa dilihat dahulu barang yang akan dibelinya; kawin dengan gadis yang belum dikenal
- memberi lauk kepada orang membantai
- memberi pertolongan kepada orang yang tidak perlu ditolong (orang kaya dsb)
- membesarkan kerak nasi
- menambah-nambah belanja yang tidak perlu
- membuat titian berakuk
- memakai/memasang tipu muslihat untuk mencelakakan orang
- membuka tambo lama
- membangkit-bangkit perkara yang sudah-sudah
- membungkus tulang dengan daun talas
- menyembunyikan rahasia dengan tidak berhati-hati
- memegang besi panas
- melakukan sesuatu dengan selalu diliputi khawatir dan takut
- (seperti) memegang tali layang-layang
- orang berkuasa (kaya) yang dapat berbuat sekehendak hatinya terhadap orang lemah
- memerah santan di kuku (meremas santan di kuku)
- mencari keuntungan dengan jalan yang sukar sekali; meminta sesuatu kepada orang yang tidak punya (menghendaki sesuatu yang tidak mungkin diperoleh)
- memikul di bahu, menjunjung di kepala
- mengerjakan sesuatu menurut aturan
- memilin kacang hendak mengebat, memilin jering hendak berisi
- melakukan perbuatan atau tindakan dengan maksud tertentu
- memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam
- memberi kesempatan baik kepada orang yang bermaksud jahat
- mempertinggi semangat anjing
- memperbaiki nama orang jahat (tentu sia-sia)
- mempertinggi tempat jatuh, memperdalam tempat kena
- sengaja membesar-besarkan kesalahan sendiri sehingga mendapat hukuman (kerugian) yang berat
- menabur bijan ke tasik (menabur biji atas batu; menanam biji atas batu)
- sia-sia saja (seperti berbuat kebaikan kepada orang yang tidak tahu membalas budi, memberi nasihat kepada orang yang tidak mau mengindahkan, dsb.)
- menahan jerat di tempat genting (menahan lukah di penggentingan; menangguk di air keruh; memancing di air keruh; mengail di air keruh; mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan)
- mengambil keuntungan dalam keadaan yang kacau (dari kesusahan atau penderitaan orang lain, pada waktu ada kerusuhan, perselisihan dsb.); mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu
- menaikkan air ke gurun (menaikkan bandar sondai; membandarkan air ke bukit)
- melakukan pekerjaan yang sukar sekali; mengerjakan sesuatu dengan sia-sia
- (bagai) menakik darah mati dari alu (menakik darah mati dari batu)
- bekerja keras tetapi sedikit hasilnya
- menambak gunung, menggarami laut (menambak gunung, menggarami air laut; menambak ke laut; membuang garam ke laut; membuang bunga ke jirat)
-
- memberi pertolongan/bantuan kepada orang yang sekali-kali tidak memerlukannya/tidak perlu dibantu (orang kaya, dsb.);
- berbuat baik kepada orang yang tidak tahu membalas budi
- melakukan suatu pekerjaan yang sia-sia/tidak ada gunanya; membuang-buang tenaga (uang, waktu, dsb) dengan sia-sia
- menambat tidak bertali
- pria dan wanita yang hidup sebagai suami istri, tetapi tidak menikah
- (kalau) menampi jangan tumpah padinya
- mengerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
- menanak semua berasnya
- memperlihatkan semua hartanya (kepandaian dsb)
- menangis daun bangun-bangun hendak sama dengan hilir air
- perbuatan yang sia-sia hendak menyamai orang lain yang melebihi dirinya
- (seperti) menangkap ikan dalam belanga
- sesuatu yang sudah pasti akan didapat
- (seperti) menanti orang dahulu, mengejar orang kemudian (melalah orang kudian; menanti putih gagak hitam; menanti ara tak bergetah; menanti kucing bertanduk; menanti kuar bertelur; menanam mumbang; menunggu angin lalu; menunggu laut kering; mencari belalang atas akar; mencari jejak dalam air; mencari kutu dalam ijuk; mencari umbut dalam batu; mencungkil kuman dengan alu; menegakkan benang basah; menegakkan sumpit tak berisi; menggantang anak ayam; menghasta kain sarung; mengisi gantang pesuk; mengisi perian bubus; mengukir langit; menyenduk kuah dalam pengat; menyukat belut; menyurat di atas air; menjaring angin; usaha menjaring angin; wau melawan angin)
- melakukan pekerjaan/perbuatan (menunggu, dsb.) yang sia-sia belaka; mengerjakan/mengharapkan sesuatu yang mustahil/tidak mungkin terpenuhi/diperoleh/didapat/dilaksanakan/berhasil
- menari di ladang orang (merentak di ladang orang)
- bersenang-senang memakai harta orang atau di rumah orang lain
- (seperti) menating minyak penuh
- memperlakukan dengan penuh kasih sayang (sangat hati-hati dsb)
- mencabik baju di dada (mengembang ketiak amis)
- membuka rahasia kaum keluarga sendiri; menceritakan keburukan (aib keluarga) sendiri kepada orang lain
- mencakus ganti asah (menanti tukang belum datang)
- sesuatu yang dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)
- mencampakkan batu ke luar
- lebih suka berbuat baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri
- mencari lantai terjungkat
- mencari-cari kesalahan orang
- mencari yang sehasta sejengkal
- menyelidiki jauh dekatnya perhubungan kerabat
- mencencang berlandasan, melompat bersetumpu (bertumpuan)
- jika hendak melakukan sesuatu, hendaknya menyediakan alat atau syaratnya dahulu
- mencencang lauk tengah helat
- membukakan rahasia sendiri di hadapan orang banyak
- mencencangkan lading patah
- membanggakan sesuatu yang tidak ada harganya sama sekali
- mencit seekor, penggada seratus
- berhadapan dengan lawan yang banyak (lebih kuat dsb)
- mendabih menampung darah
- sangat tamak
- mendapat hidung panjang (beroleh hidung panjang; mendapat panjang hidung)
- mendapat malu atau kecewa
- mendapat badai tertimbakan (mendapat pisang berkubak)
- mendapat untung yang tidak disangka-sangka; mendapat keuntungan yang banyak dengan mudah
- mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi
- suka duka sama-sama dipikul
- mendapati tanah terbalik
- mendapati mayat sudah terkubur
- mendebik mata parang (menepik mata pedang)
- melawan/menentang orang yang berkuasa
- mendengarkan cakap enggang
- mendengarkan bujukan musuh
- mendukung biawak hidup
- melakukan sesuatu atau mempunyai anak (istri dsb) yang sangat menyusahkan
- menebang menuju pangkal, melanting menuju tampuk
- setiap tindakan yang dilakukan harus ada maksud dan tujuannya
- menebas buluh serumpun
- merusak seluruh nama keluarga
- menegakkan juek-juek sesudah menyabit
- sesudah perkara (pekerjaan) selesai, baru teringat akan cara yang terbaik untuk menyelesaikannya
- menembak beralamat, berkata bertujuan
- suatu perbuatan (pekerjaan) harus ada maksudnya
- menempong menuju jih
- langsung mengenai sasarannya (maksudnya)
- menengadah ke langit hijau
- tidak ada harapan akan mendapat pertolongan
- menengadah membilang layar, menangkup membilang lantai
- pikirkan baik-baik sebelum melakukan pekerjaan
- (bagai) menentang matahari
- melawan atau menyanggah kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi daripada kuasa atau kekuatan penyanggah itu tentu akan binasa
- menepak nyamuk menjadi daki
- melawan orang yang lemah tidak akan mendapat nama baik
- (seperti) menepung tiada berberas
- banyak cakap, tidak berisi
- mengadu buku jari (mengadu buku lima; mengadu buku lidah)
- bertinju; berkelahi; berbantah; bertengkar mulut
- mengail berumpan, berkata bertipuan
- kalau menghendaki sesuatu dari orang lain, harus pandai mengambil hatinya
- mengairi sawah orang
- menguntungkan orang lain
- mengais dulu maka makan
- baru dapat makan sesudah bekerja berat (sukar hidupnya)
- mengajar orang tua makan dadih (orang tua diajar makan pisang)
- mengajar orang yang lebih pandai; orang yang sudah tahu (ahli, pandai) tidak usah diajari
- mengalangkan leher, minta disembelih
- mengharapkan kesusahan (kecelakaan)
- mengambil bungkal kurang
- merasa tersinggung oleh perkataan orang lain
- mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih
- mencela orang, tetapi diri sendiri ternyata lebih buruk daripada yang dicela
- mengaut laba dengan siku (menggaut laba dengan siku)
- selalu hendak mencari untung sebanyak-banyaknya, tidak peduli apakah orang lain akan menderita karena perbuatannya itu
- mengebat erat-erat, membuhul mati-mati (menggenggam erat, membuhul mati)
-
- apabila membuat aturan/perjanjian harus dengan sempurna/diatur sebaik-baiknya
- memegang janji (putusan, nasihat, dsb) erat-erat
- mengegungkan gung pesuk
- membanggakan kekayaan (kemuliaan) masa lampau
- mengembalikan manikam ke dalam cembulnya
- memikirkan kembali apa-apa yang telah dikatakan
- mengendap di balik lalang sehelai
- menyembunyikan sesuatu atau bersembunyi di tempat yang mudah diketahui orang
- mengepit daun kunyit (Minangkabau)
- memuji-muji diri sendiri
- mengepit kepala harimau
- menakut-nakuti orang lain
- menggali lubang, menutup lubang (gali lubang, tutup lubang)
- meminjam uang untuk membayar utang
- (bagai) menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
- melakukan suatu pekerjaan setelah mendapatkan kesukaran, pekerjaan itu ditinggalkan
- menggenggam tiada tiris
- sangat menghemat
- menggeriak bagai anak nangui
- orang yang beranak banyak, tetapi malas mencari nafkah
- menggolek batang terguling
- melakukan pekerjaan yang mudah
- telah mengguncang girik
- sudah tua sekali
- menggunting dalam lipatan
- mencelakakan kawan (saudara dsb) sendiri
- menghadapkan bedil pulang
- merugikan (mencelakakan) keluarga sendiri
- menghambat kerbau berlabuh
- mencegah sesuatu yang akan mendatangkan keuntungan atau kesenangan kepada orang
- menghapus arang di muka
- menghilangkan malu
- (bagai) menghela rambut dalam tepung
- pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
- (bagai) menghela tali jala
- sangat berhati-hati
- menghendaki urat lesung
- menghendaki sesuatu yang tidak mungkin
- (seperti) menghilang manau
- perbuatan yang sukar dilaksanakan; sukar sekali
- mengisap benak (mencarak, mencucup)
- terlalu banyak mengambil keuntungan dari orang lain (mengisap darah)
- mengorek lubang ulat
- sengaja mencari lantaran bertengkar
- menguak-nguak bagai hidung gajah
- bernapas terengah-engah
- mengukur baju di badan sendiri
- menentukan baik buruknya sesuatu menurut perasaan diri sendiri
- mengungkit batu di bencah
- melakukan pekerjaan yang sukar
- mengunyah orang bergigi
- mengajar (memberitahu) orang yang sudah tahu
- mengusir asap, meninggalkan api
- mencari sesuatu yang kurang penting dan meninggalkan yang lebih penting
- menimbang sama berat
- menjatuhkan hukuman dengan adil, tidak berat sebelah
- menjalankan jarum halus
- mengenakan tipu muslihat yang lain
- menjangkau sehabis tangan
- berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai maksud
- menjemur bangkai ke atas bukit
- memperlihatkan cela (air, cacat) sendiri
- menjilat air liur
- berbalik memuji sesuatu yang sebelumnya telah dicela; menarik kembali ucapan (janji dsb) yang pernah dikatakan
- menjilat keluan bagai kerbau
- sangat kecewa karena tak sampai maksudnya
- menjilat ludah
- menarik kembali apa yang telah diucapkan
- menjolok sarang tabuhan
- berbuat sesuatu yang mendatangkan bahaya; sengaja mencari bahaya atau kesusahan
- menjual bedil kepada lawan
- mencelakakan diri sendiri
- menjual petai hampa
- membual; beromong kosong
- menjunjung bersenggulung, mencencang berlandasan
- jika ingin melakukan suatu pekerjaan, sediakanlah lebih dahulu alat-alatnya dengan lengkap
- menjunjung sangkak ayam
- mendapat malu besar
- menohok kawan seiring (menggunting dalam lipatan
- mencelakakan teman sendiri
- mensiang yang baru dicari, kampil 'lah sudah dahulu
- rundingan baru akan dimulai, tetapi keputusannya telah diambil terlebih dahulu
- menumbuk di lesung, bertanak di periuk
- adat itu berdasar pada kebiasaan yang sudah semestinya
- menumbuk di periuk, bertanak di lesung
- melakukan sesuatu yang menyalahi kebiasaan
- menunjukkan ilmu kepada orang menetak
- nasihat yang baik itu tidak berguna bagi orang yang tidak mau menggunakannya
- (bagai) menyandang galas tiga (menyandang lukah tiga)
- pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya; melakukan pekerjaan yang sulit meskipun tidak berat
- menyandang lemang hangat orang
- menderita akibat perbuatan orang lain
- menyanyikan lagu lama (menyanyikan lagu kuno)
- mengutarakan pendapat yang telah usang atau sudah sering dikatakan orang
- menyauk kering-kering, membeli habis-habis
- jika menyelidiki (menuntut ilmu dsb), hendaknya sedalam-dalamnya
- menyeladang bagai panas di padang
- suatu kejadian yang terjadi secara merata di mana-mana
- menyelami air dalam tonggak
- amat sukar mengajuk hati orang
- menyeluduk sama bungkuk, melompat sama patah
- (persahabatan yang) seia sekata, sehina semalu
- (bagai) menyesah kain dapat
- memakai sesuatu barang (pinjaman) dengan sekehendak hati saja
- menyimpan embacang busuk
- menyimpan rahasia yang sudah diketahui orang banyak (rahasia umum)
- menyinggung mata bisul orang
- mengenai apa yang paling sakit (peka) bagi seseorang
- menyisip padi dengan ilalang
- mencampurkan sesuatu yang buruk pada yang baik
- menyukat penuh sudah
- sudah habis kesabaran
- menyuruk di balik lalang sehelai (menyuruk di balik lumbung)
- menyembunyikan sesuatu yang mudah atau sudah diketahui orang
- menyuruk hilang-hilang, memakan habis-habis
- menyembunyikan suatu kehendak sesempurna-sempurnanya
- telah meraba-raba tepi kain
- sudah sakit payah; sudah hampir meninggal
- meragang gawe
- memperkosa wanita
- merah padam mukanya
- marah sekali
- meraih pangkur ke dada
-
- insaf akan dirinya
- merasa tersinggung
- meraih pekung ke dada
- sengaja mencari kesusahan (malu, bencana, dsb)
- merajuk kepada yang kasih (sayang)
- sesuatu yang tidak mungkin terjadi
- merantau di sudut dapur, merantau ke ujung bendul
- pergi mencari penghidupan ke tempat yang tidak berapa jauh
- merawal memulang bukit, cerana menengah kota
- sudah nyata sekali ingin mengajukan suatu permintaan
- merayap-rayap seperti kangkung di ulak jamban
-
- cepat berkembang biak
- lekas bertambah besar dan tinggi
- merebus tak empuk
- tidak berubah pendirian; tetap hati (walaupun digoda dsb); mantap hati
- merdesa perut kenyang (merdesa di perut kenyang)
- adat yang halus hanya dapat dilakukan apabila orang berkecukupan atau kaya
- merentan hati
- lekas marah (sakit hati, patah hati)
- (laksana) mestika gamat
- perihal kelakuan, atau tabiat, atau perkataan yang baik
- miang tergeser kena miang, terlanggar kena rabasnya
- dikatakan kepada orang yang berkuasa, tidak dapat orang (rakyat) bersalah sedikit pun kepadanya
- minta dedak kepada orang mengubik (minta pucuk pada alu; menghendaki pucuk alu; minta sisik pada limbat; minta tulang pada lintah)
- minta pertolongan dsb kepada orang yang tidak punya; menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin tercapai/dipenuhi
- minum darah orang
- banyak merugikan orang dengan mengambil keuntungan yang berlebih-lebih darinya
- minum serasa duri, makan serasa lilin, tidur tak lena, mandi tak basah
- hal orang yang sangat bersusah hati sehingga segala sesuatunya tidak berasa enak
- minyak dengan air adakah bercampur? (minyak dengan air bolehkah bercampur; minyak dan air masa sama; (sebagai) minyak dengan air)
- orang yang bermusuhan atau yang tidak sehaluan mustahil dapat dicampurkan jadi satu; tidak dapat bersatu (karena bermusuhan dsb)
- minyak duyung, perendang duyung (minyak kita jua yang digorengkannya)
- seseorang yang telah menghabiskan harta tuannya
- minyak habis sambal tak enak
- dikatakan untuk menyatakan kekecewaan dalam perjodohan anak dengan menantu
- misai bertaring bagai panglima, sebulan sekali tak membunuh orang
- rupa saja yang hebat dan garang, tetapi berhati penakut
- mudah juga pada yang ada, sukar jua pada yang tidak
- pada orang kaya adat apa pun juga mudah diisinya sedangkan pada yang miskin segalanya susah
- mudik menyongsong arus, hilir menyongsong pasang
- tentang usaha yang mendapat rintangan dari kiri dan kanan namun diteruskan juga
- mujur Pak Belang
- untung-untungan; jika hendak mujur, harus menunggu waktu lama
- mujur sepanjang hari, malang sekejap mata
- jika malang akan menimpa dalam sesaat saja mungkin terjadi, tetapi tidak mendapat
- muka bagai ditampar dengan kulit babi
- hal orang yang tidak tahu malu; seseorang yang kelihatannya senang dan kaya, tetapi yang sebenarnya hidup dengan utang
- muka licin, ekor berkedal
- lahirnya tampak baik, tetapi batinnya jahat
- mulut bagai ekor ayam diembus
- seseorang yang mulutnya tidak berhenti-henti berkata (tidak pernah diam, selalu saja bergerak-gerak)
- mulut bajan boleh ditutup, mulut manusia tidak (mulut kapuk dapat ditutup, mulut orang tidak)
- rahasia jangan terlalu lekas dipercayakan kepada orang lain, karena mulut manusia tidak dapat ditutup
- mulut kamu, harimau kamu (mulutmu harimaumu)
- keselamatan dan harga diri kita bergantung pada perkataan kita sendiri
- mulut manis jangan percaya, lepas dari tangan jangan diharap
- jangan percaya kepada orang yang manis perkataannya, barang atau uang yang dipinjamkan kepada orang yang bersifat demikian, tidak dapat diharapkan kembali lagi
- mulut manis mematahkan tulang
- perkataan yang lemah lembut dapat menyebabkan orang lain tunduk (menurut)
- mulut satu lidah bertopang
- perkataan berbeda dengan isi hati
- mulut telanjur emas tantangannya (telanjur/terdorong, tantangannya/padahannya)
- perkataan (janji) yang sudah diucapkan harus ditepati
- mumbang ditebuk tupai
- dikatakan kepada anak perempuan yang masih kecil, tetapi sudah rusak
- mumbang jatuh, kelapa jatuh
- semua yang hidup akan mati (tidak memandang umur dsb)
- murah di mulut, mahal di timbangan
- banyak janji, tetapi janji itu tidak ditepati; mudah mengatakan, tetapi sukar melakukannya
- musang berbulu ayam
- orang jahat berlaku sebagai orang baik
- musang terjun, lantai terjungkat
- terdapat tanda-tanda kejahatan yang telah diperbuat
- musim kemarau menghilirkan baluk
- melakukan usaha yang tidak sesuai dengan musimnya (waktunya)
- musuh dalam selimut
- musuh yang amat dekat (dari lingkungan keluarga sendiri dsb)
- musuh jangan dicari-cari, bersua jangan dielakkan
- jangan dicari-cari permusuhan itu, tetapi jika ia datang jangan pula berasa takut
- napas tidak sampai ke hidung
- sibuk sekali
- nasi habis budi bersua
-
- sahabat yang pada akhirnya kelihatan pekertinya yang buruk
- sesudah mendapat kesusahan, barulah ingat akan sahabatnya
- nasi sama ditanak, kerak dimakan seorang
- pekerjaan dilakukan bersama-sama, tetapi keuntungannya diambil sendiri
- nasi tersaji di lutut
- keuntungan yang diperoleh dengan mudah
- nasi tersendok tidak termakan
- tidak dapat merasakan (mengenyam) apa yang didapatnya; belum menjadi rezekinya
- neraca palingan bungkal, hati palingan Tuhan
- pikiran atau pendirian orang mudah berubah-ubah
- neraca yang palingan, bungkal yang piawai
- sangat adil dalam memberikan hukuman atau putusan (hakim)
- nibung bangsai bertaruk muda
- orang tua yang bertingkah laku seperti anak muda
- nyamuk mati gatal tak lepas
- menaruh dendam kepada orang yang berbuat jahat meskipun orang itu sudah dihukum
- ada nyawa, ada rezeki, ada umur, ada rezeki
- selama masih hidup kita tentu masih sanggup berusaha
- nyawa bergantung di ujung kuku
- dalam keadaan yang sulit dan berbahaya
- obat jauh, penyakit hampir
- dalam kesusahan sukar mendapatkan pertolongan; berada dalam kesukaran
- ombak yang kecil jangan diabaikan
- perkara kecil yang mungkin mendatangkan bahaya perlu diperhatikan juga
- ombaknya kedengaran, pasirnya tidak kelihatan
- telah kedengaran beritanya, tetapi belum ada buktinya
- orang berdendang di pentasnya, orang beraja di hatinya (ayam itik raja pada tempatnya)
- menurutkan rasa (sesuka) hati masing-masing; orang (laki-laki) berkuasa di rumah tangganya masing-masing; setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya
- orang bini-binian beranak tak boleh disuruh
- pekerjaan yang tidak tetap selalu mendatangkan rugi
- orang haus diberi air, orang lapar diberi nasi; (orang dahaga diberi air; orang mengantuk disorongkan bantal
-
- memperoleh/mendapat apa yang sangat diinginkannya; menolong orang yang kesusahan;
- memberi pelajaran kepada orang yang sungguh-sungguh ingin menambah pengetahuannya
- (seperti) orang kecabaian
- sangat gelisah (tidak tenang duduknya dsb)
- (bagai) orang kena miang
- gelisah sekali karena mendapat malu
- (sebagai) orang mabuk gadung
- rupa seseorang yang lemah dan pucat karena mengidap penyakit
- orang mandi bersiselam, awak mandi bertimba
- orang mendapat keuntungan besar berlimpah-limpah, awak mendapat keuntungan kecil saja
- (seperti) orang mati jika tiada orang mengangkat bila akan bergerak
- seseorang yang daif yang tidak mempunyai daya upaya, jika tiada orang menolongnya niscaya akan semakin susah
- tidak ada orang menggaruk ke luar badan
- biasanya orang berpihak kepada kaum keluarganya (golongannya) apabila ada perselisihan
- orang muda selendang dunia, orang kaya suka dimakan
- (untuk puji-pujian maksudnya) orang muda perhiasan dunia, orang kaya yang pemurah
- orang pembuat periuk, bertanak di tembikar
- yang membuatnya sendiri biasanya tidak memakai buatannya yang baik, melainkan memakai buatannya yang buruk-buruk
- orang penggamang mati jatuh
- siapa yang tidak memiliki keberanian tidak akan sampai maksudnya
- orang terpegang pada hulunya, awak terpegang pada matanya
- dalam perjanjian atau perkara orang lebih kuat pendiriannya daripada kita
- orang timpang jangan dicacat, ingat-ingat hari belakang
- kecelakaan yang menimpa seseorang jangan terlalu dibicarakan karena boleh jadi kita mengalami hal yang sama di kemudian hari
- padang perahu di lautan, padang hati dipikirkan
- demikian luas hati itu, berapa banyak pikiran masuk di dalamnya tidak akan penuh
- padi dikebat dengan daunnya
- mengusahakan sesuatu dengan modal sendiri
- padi masak, jagung mengupih
- keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda
- (ada) padi segala menjadi
- orang kaya dapat mencapai apa yang diinginkannya
- padi segenggam dengan senang hati lebih baik daripada padi selumbung dengan bersusah hati
- kesenangan hati lebih berharga daripada kekayaan
- padi sekapuk hampa, emas seperti loyang, kerbau sekandang jalang
- seseorang yang tampak kaya, tetapi sebenarnya miskin
- padi selumbung dimakan orang banyak
- penghibur bagi istri yang suaminya beristri lebih daripada satu
- tak ada padi yang bernas setangkai
- tidak ada satu pun yang sempurna
- pagar makan padi
- orang yang merusakkan barang yang diamanatkan kepadanya
- pagar makan tanaman
- orang yang merusakkan barang yang diamanatkan (dititipkan) kepadanya
- pahit dahulu, manis kemudian
- hendaklah ditentukan syarat-syarat yang nyata dahulu supaya tidak timbul perselisihan di belakang (dalam membuat perjanjian)
- pahit meninggal
- orang yang kelihatannya baik, tetapi sebenarnya curang
- paksa tekukur, padi rebah, paksa tikus, lengkiang terbuka
- sesuatu yang baik atau yang dikehendaki (diingini)
- panas setahun dihapuskan hujan sehari
- kebaikan yang banyak hilang karena kesalahan yang sedikit saja
- panas tidak sampai petang
- bertambah susah
- (sebagai) pancang diguncang arus
- orang yang tidak tetap pendiriannya
- pandai berminyak air
- pandai memainkan kata (mengambil muka, menjilat) untuk mencapai suatu maksud
- (kalau) pandai menggulai badar pun menjadi tenggiri (pandai menggulai, badar jadi tenggiri)
- orang yang pandai meskipun kurang alat syaratnya, dapat juga mengerjakan sesuatu dengan baik; kalau pandai mengatur (menyusun dsb), barang yang kurang baik pun akan menjadi baik juga
- (kalau) pandai meniti buih, selamat badan sampai ke seberang
- jika dapat mengatasi kesukaran tentu maksud dapat dicapai
- tiang pandak hendak menyamai tiang panjang
- hendak meniru-niru perbuatan orang besar atau kaya, akhirnya diri binasa
- pandang jauh dilayangkan, pandang dekat ditukikkan (sarap sehelai dituilkan, batu sebuah digulingkan)
- memeriksa/menyelidiki segala sesuatu dengan teliti; sangat teliti (dalam pemeriksaan)
diperhatikan dan diperiksa dengan saksama
- panjang langkah, singkat permintaan (sudah panjang langkahnya; panjang langkah)
- sampai ajalnya; sudah meninggal
- pantang kutu dicukur, pantang manusia dihinakan
- tiada orang yang mau dihinakan
- (seperti) parang bermata dua
- mendapat keuntungan dari kedua belah pihak
- parang gabus menjadi besi
- orang yang lemah menjadi orang yang kuat
- pasang masuk muara
- lalu lalang saja (tentang perkataan)
- patah batu hatinya
- hilang sama sekali kemauannya
- patah kemudi dengan bamnya (patah kemudi dengan ebamnya)
- putus harapan; sudah tidak ada harapan lagi sama sekali
- patah lidah alamat kalah, patah keris alamat mati
- tidak pandai membela perkaranya (tanda akan kalah dalam berperkara)
- patah sayap bertongkat paruh (patah tongkat berjeremang; patah tongkat bertelekan)
- tidak putus-putusnya berusaha menyampaikan maksudnya; terus berusaha (bekerja) dengan tidak pernah putus asa; pada keadaan bagaimanapun harus terus berusaha dengan giat, jangan sekali-sekali putus asa
- patah selera banyak makan
- pura-pura tidak mau, sebenarnya suka sekali
- patah tumbuh hilang berganti
- seorang pemimpin apabila meninggal tentu akan ada penggantinya; yang hilang (mati) selalu ada penggantinya
- payah-payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi
- setelah beberapa lama menanggung susah, akhirnya tercapai juga cita-citanya
- pecah anak buyung, tempayan ada (pecah buyung, tempayan ada)
- tidak akan kekurangan perempuan untuk dijadikan istri; tidak akan kekurangan perempuan (yang akan diambil untuk istri)
- pecah kapi, putus suai
- tidak dapat diperbaiki lagi; menderita malu yang bertubi-tubi
- pecah menanti sebab, retak menanti belah
- sekadar menanti kesempatan untuk membalas dendam
- pecak boleh dilayangkan, bulat boleh digulingkan, batu segiling pecak setepik
- sudah mendapat kata sepakat untuk melaksanakan suatu pekerjaan
- pejatian awak, kepantangan orang
- berselisih pendapat dengan orang banyak
- pekak pembakar meriam
- tiap-tiap orang ada gunanya
- pelanduk di cerang rimba (pelanduk di dalam cerang)
- sangat gelisah ketakutan; kehilangan akal atau gelisah sekali (karena ketakutan, menghadapi bahaya, dsb)
- pelanduk melupakan jerat, tetapi jerat tak melupakan pelanduk
-
- orang yang berutang biasanya mudah lupa akan yang berpiutang, sebaliknya yang berpiutang tidak lupa akan orang yang berutang kepadanya
- sudah lupa akan bahaya, tetapi sebenarnya bahaya masih tetap mengancam
- pelepah bawah luruh, pelepah atas jangan gelak
- ingatlah bahwa sekalian yang hidup akan mati
- pelesit dua sejinjang
- perempuan yang bersuami dua
- (bagai) pelita kehabisan minyak
- tidak berseri-seri lagi
- pencarak benak orang
- orang yang suka mengambil milik orang lain dengan cara yang lalim
- pendekar elak jauh
- orang yang sangat hati-hati dan senantiasa bersiap mengelakkan bahaya yang mengancam
- tak ada pendekar yang tak bulus
- tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan
- pengaduan berdengar, salah bertimbang
- keluh kesah mendapat perhatian dari orang yang berkuasa
- pengayuh sama di tangan, perahu sama di air (perahu sudah di tangan, perahu sudah di air)
-
- tidak perlu takut-takut (rendah diri) karena sama kekuatannya
- sudah siap sedia segala keperluan untuk melakukan suatu pekerjaan
- telah penuh sebagai bersukat
- habis kesabaran
- pepat di luar, rancung di dalam (pancunya di dalam)
- baik (suci dsb) pada lahirnya, tetapi batinnya (hatinya) jahat
- pepat kuku seperti bulan tiga hari
- amat elok bentuk atau tokohnya
- perahu bertambatan, dagang bertepatan
- usaha dagang yang teratur dan sesuai tempatnya
- perahu papan bermuat intan
- sesuatu yang tidak layak diperjodohkan
- perang bermalaikat, sabung berjuara
- Tuhanlah yang menentukan kalah menang
- pergi berempap, pulang eban
- pulang pokok (tidak beruntung dan tidak merugi)
- pergi tempat bertanya, pulang tempat berberita (berkenaan dengan orang cerdik pandai)
- jika akan berangkat, hendaklah meminta nasihatnya dahulu, dan jika pulang, hendaklah memberi laporan kepadanya
- (bagai) perian pecah
- suara yang sember (tidak merdu)
- perkawinan tempat mati
- perkawinan yang sungguh-sungguh dilakukan sesuai dengan cita-cita hidup berumah tangga yang bahagia
- permata lekat di pangkur
- tidak pada tempatnya
- perut panjang sejengkal
- merasa kecewa (tidak senang)
- (sebagai) petai sisa pengait
- tidak berguna sama sekali
- (seperti) pikat kehilangan mata
- bingung tidak keruan; kehilangan akal
- pikir itu pelita hati
- menggunakan akal budi dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan baik menjadikan seseorang lebih bijaksana
- pilih-pilih ruas, terpilih pada buku (pilih-pilih ruas, terkena buku buluh)
- mendapat yang buruk karena terlalu memilih/terlampau menghendaki yang baik
- (bagai) pimping di lereng
- orang yang tidak berpendirian tetap
- (seperti) pinang dibelah dua
- (dua orang yang) serupa benar; sama besar
- (seperti) pinggan dengan mangkuk, salah sedikit hendak berantuk
- perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa
- pinggan tak retak, nasi tak dingin
- cermat dalam melakukan suatu pekerjaan
- (bagai) pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
- sesuatu yang membahayakan
- pipinya sebagai pauh dilayang
- pipinya amat elok
- pipit meminang anak enggang (tabuhan meminang anak labah-labah)
- orang miskin (berderajat rendah) meminang orang kaya (berderajat tinggi dsb); tidak seimbang (tentang perjodohan)
- (seperti) pipit menelan jagung
- mendapat kesusahan karena hendak menyama-nyamai orang yang besar (tinggi pangkatnya/martabatnya, kaya, dsb)
- pipit pekak makan berhujan
- sangat rajin
- pisang tidak berbuah dua kali
- nasib baik biasanya hanya ditemui satu kali
- (jika) pisau tiada berbaja, makin dikikir bertambah tumpul
- anak yang dungu, makin diajar semakin bodoh
- (seperti) polong kena sembur
- berlari cepat-cepat karena ketakutan dsb
- potong hidung rusak muka
- orang yang berbuat kurang baik terhadap kaum keluarganya sendiri akan beroleh malu juga
- pucat seperti mayat
- sangat pucat, pucat pasi
- tak pucuk di atas enau (berpucuk)
- sangat angkuh (selalu memandang rendah kepada orang lain)
- (bagai) pucuk dilancarkan (enau diluncurkan)
- sangat lancar; cepat sekali
- pucuk diremas dengan santan, urat direndam dengan tengguli, lamun peria pahit juga
- orang yang tabiatnya jahat, sekalipun diberi kekayaan dan pangkat, sifatnya tidak akan berubah
- pucuk layu disiram hujan
- orang susah mendapat kesenangan
- (bagai) pucuk pisang didiang
- lemah sekali; tidak bertenaga
- pukat terlabuh, ikan tak dapat
- pekerjaan yang sia-sia belaka
- pukul anak, sindir menantu
- menyindir seseorang dengan mengata-ngatai atau memarahi orang lain; mengata-ngatai (mencela) seseorang, tetapi perkataan-perkataan itu ditujukan kepada orang lain
- pulau sudah lenyap, daratan sudah tenggelam
- sudah tidak ada harapan lagi (gagal sama sekali)
- (seperti) pungguk merindukan bulan (si cebol hendak mencapai bulan (bintang))
- seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tidak terbalas
- punggung parang sekalipun jika selalu diasah, akan tajam juga
- sebodoh-bodoh orang, apabila selalu belajar, akan pandai juga
- punggur rebah, belatuk menumpang mati
- bencana yang menimpa orang besar, orang bawahannya turut terkena akibat buruknya; jika orang yang menjadi pelindung (seperti majikan dsb) jatuh, anak buahnya pun akan menderita akibatnya
- pusat jala pumpunan ikan
- (menjadi) tempat berkumpul atau menjadi pusat berbagai-bagai hal (urusan); pusat pemerintahan
- putih tapaknya lari
- berlari cepat (karena ketakutan)
- tak putus dirundung malang
- tiada putusnya, tiada henti-hentinya mendapat celaka
- putus kelikir, rompong hidung
- sesuatu yang hendak dikuasai menjadi terlepas sama sekali
- puyu di air jernih
- hidup dalam kesenangan
- (seperti) rabuk dengan api
-
- mudah terbakar
- (kiasan) · mudah terjadi hal yang kurang baik kalau didekatkan (seperti gadis berdekatan dengan bujang)
- raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah
- raja yang adil disayangi dan raja yang zalim dibenci
- tiada raja menolak sembah
- tidak ada orang yang tidak suka dihormati
- rajin mengais tembolok berisi
- kalau rajin bekerja (mencari nafkah), rezeki akan bertambah
- ramai beragam, rimbun menyelara
- setiap orang mempunyai pendapat dan kegemaran masing-masing
- (bagai) rambut dibelah tujuh (seribu)
- sedikit (kecil) sekali
- rambut sama hitam, hati masing-masing
- setiap orang mempunyai pendapat (kemauan) masing-masing/yang berlainan
- rasa tak mengapa hidung dikeluani
- orang yang kurang pikir atas sesuatu yang terjadi pada dirinya sehingga mendapat susah juga
- rebung tak miang, bemban pula miang
- orang yang tidak turut campur dalam suatu pekerjaan menjadi susah, tetapi yang patut susah malahan berdiam diri
- rebung tidak jauh dari rumpun
- tabiat anak tidak jauh berbeda dari tabiat orang tuanya
- redup atau panas keras
- hidup atau mati; untung-untungan
- rendah gunung, tinggi harapan
- harapan yang sangat besar
- rentak sedegam, langkah sepijak
- seia sekata; mufakat
- retak menanti belah
- perkara kecil yang mungkin menjadi besar; tinggal menantikan timbulnya bencana yang lebih besar (kematian dsb); perselisihan yang akan menjadi perkelahian (perang, perceraian, dsb)
- retak-retak mentimun
- retak halus-halus di luar saja
- rezeki elang tak akan dapat oleh musang (tak akan/takkan, dapat/dimakan, musang/burung pipit)
- setiap orang ada keuntungannya masing-masing
- rindu jadi batasnya maka manis tak jadi cuka
- jangan terlalu mesra bergaul dengan seseorang sebab pergaulan seperti itu kerap kali menimbulkan dendam kesumat
- ringan tulang, berat perut
- barang siapa yang rajin bekerja, tentu mendapat rezeki
- rongkong menghadap mudik
- mudah mendapat rezeki
- ada rotan, ada duri
- dalam kesenangan tentu ada kesusahannya
- tiada rotan akar pun jadi (tiada rotan akar pun berguna)
- kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga (meskipun kurang baik dapat dipakai juga)
- rugi menentang laba, jerih menentang boleh
- supaya maksud kita tercapai, kita harus mau berusaha (bersusah payah) dahulu
- rumah gedang ketirisan
- istri yang tidak mampu mendatangkan kebahagiaan kepada suami
- rumah sudah, tukul berbunyi
- memajukan keterangan dsb sesudah perkara diputuskan
- rumah terbakar, tikus habis ke luar
-
- uang habis, tetapi yang dikehendaki tidak diperoleh
- apabila terjadi kerusakan di suatu daerah, semua penduduknya berbondong-bondong pindah ke tempat lain
- rumput mencari kuda
- perempuan yang mencari laki-laki
- runcing tanduk (bengkak kening)
- sudah terkenal kejahatannya
- ada rupa, ada harga (ada uang, ada barang)
- harga barang ditentukan oleh keadaan barang; jika sanggup membayar banyak akan mendapat barang yang lebih baik
- rupa boleh diubah, tabiat dibawa mati
- terlalu susah mengubah perangai yang sudah menjadi tabiat
- rupa harimau, hati tikus
- kelihatannya gagah berani, tetapi sebenarnya penakut
- (bagai) rupa orang terkena beragih
- bermuka masam karena rugi dsb (dalam perdagangan)
- (seperti) rusa kena tambat
- selalu gelisah (tidak tetap kedudukannya)
- (seperti) rusa masuk kampung
- tercengang-cengang keheranan
- rusak anak oleh menantu
- orang yang kita kasihi merusakkan harta yang kita berikan kepadanya
- rusak bangsa oleh laku
- biarpun orang berbangsa tinggi, kalau berkelakuan buruk, keturunannya yang tinggi itu tidak akan dihargai orang
- rusak bawang ditimpa jambak
- menjadi celaka karena perbuatan (kawan) sendiri
- rusak tapai karena ragi
- usaha yang gagal karena kurang hati-hati mengerjakannya
- sabung selepas hari petang
- untung-untungan (usaha atau percobaan terakhir)
- (sebagai) sadur menimbulkan senam
- kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yang sebenarnya
- sakit kepala panjang rambut, patah selera banyak makan
- lahirnya tidak suka, tetapi sebenarnya suka sekali; pura-pura sakit kepala
- sakit menimpa, sesal terlambat
- sesudah terlanjur (terjadi), menyesal tidak ada gunanya
- salah cotok melantingkan
- jika berbuat salah, harus mau memperbaikinya
- sama lebur, sama binasa
- bersahabat sehidup semati
- sambil menyelam minum air (sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui; sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui; berkayuh sambil ke hilir; berlayar sambil memapan; merapat sambil berlayar; penyundut sambil mandi; sambil berdendang biduk hilir; sambil berdiang nasi masak)
- sekali menggarap/melakukan suatu pekerjaan, beberapa maksud tercapai; mengerjakan/menyelesaikan dua tiga pekerjaan atau lebih sekaligus/dalam waktu yang bersamaan
- sambil menyeruduk galas lalu (sambil menyuruk galas lalu)
- sambil bersenang-senang, maksud atau keuntungan tercapai
- sampah itu di tepi juga
- orang yang hina biasanya tidak diindahkan orang
- sampai titik darah yang penghabisan
- sampai meninggal
- sampan ada, pengayuh tidak
- hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya
- (ada) sampan hendak berenang
- sengaja berpayah-payah padahal sebenarnya tidak perlu berbuat begitu
- sampan rompong, pengayuh sompek
- perkara yang tidak dapat diharapkan lagi; harapan hampir musnah
- samun sakar berdarah tangan
- setiap perkara baru boleh diputuskan sesudah cukup bukti dan keterangan
- satu juga gendang berbunyi
- tidak berubah; selalu sama saja
- satu nyawa, dua badan
- sehidup semati
- satu sangkar, dua burung
- dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki
- saudagar tiga beranak, belum beranak sudah ditimang
- bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai
- sauk air mandikan diri (menyauk air mandikan diri)
- hidup dengan usahanya sendiri
- sawah berpematang, ladang berbintalak (sawah berpiring, ladang berbintalak)
- segala sesuatu ada batasnya
- (seperti) sayur dengan rumput
- banyak bedanya; berlainan benar
- searah bertukar jalan
- sama maksudnya, tetapi berlainan cara mencapainya
- sudah seasam segaramnya
- sudah baik benar/tidak ada celanya (tentang pekerjaan, perbuatan)
- sebab buah dikenal pohonnya
- dari perbuatan atau perangai seseorang dapat diketahui asalnya
- sebaik-baiknya hidup teraniaya
- sekali-kali jangan merugikan atau mencelakakan orang lain sekalipun kita dirugikan atau dicelakakannya
- sebelum ajal berpantang mati
- sebelum tiba/sampai waktunya tidak akan mati
- sebesar-besarnya bumi ditampar tak kena
- perkara yang kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya susah menyelesaikan
- (seperti) sebuah biji tersesat dalam rumput
-
- orang yang hina tidak kelihatan oleh orang
- sesuatu yang kecil
- sebuah lesung ada seekor ayam jantannya (atau pemimpinnya)
- tiap-tiap kaum ada seorang penghulunya atau seorang cerdik pandainya yang akan melindungi kaum itu dari kejahatan orang lain
- sebusuk-busuk daging dikincah dimakan juga, seharum-harum tulang dibuang
- jika keluarga berbuat ulah akan dimarahi, tetapi setelah itu diampuni, jika orang lain berbuat salah tidak dimaafkan sedikit pun juga
- seciap bak ayam, sedencing bak besi
- seia sekata
- secupak tak jadi segantang (yang secupak takkan jadi segantang; yang sesukat tak akan jadi segantang; sesukat tak jadi segantang)
- sesuatu yang tetap/sudah pasti dan tidak dapat diubah lagi; nasib orang tidak dapat diubah
- sedangkan bah kapal tak hanyut, ini pula kemarau panjang
- sedangkan waktu berpencaharian tidak tercapai maksudnya, apalagi waktu menganggur
- sedap dahulu, pahit kemudian
- bersenang-senang dahulu, akhirnya mendapat kesusahan
- sedatar saja lurah dengan bukit
- menyamaratakan orang; tidak membeda-bedakan kaya atau miskin dsb
- sedepa jalan ke muka, setelempap jalan ke belakang
-
- maju terus untuk menyampaikan maksud
- segala apa pun harus selalu diperhitungkan untung ruginya
- sedia payung sebelum hujan
- bersiap sedia sebelum terjadi yang kurang baik
- sedikit hujan banyak yang basah
- kecelakaan yang kecil membawa akibat yang besar
- seekor kerbau berkubang, sekandang kena luluknya (seekor kerbau berlumpur, semuanya berlabur; seorang makan cempedak, semua kena getahnya; seorang makan nangka, semua kena getahnya))
-
- seorang berbuat salah/jahat, semua (keluarganya, dsb.) terbawa-bawa (terkena akibatnya, beroleh nama yang buruk, dsb.)/dianggap bersalah juga
- seorang yang berbuat kesalahan demi memenuhi kesenangannya, tetapi orang lain turut menanggung akibatnya
- segala senang hati
- sangat senang
- segan mengayuh, perahu hanyut (malu mengayuh, perahu hanyut; segan bergalah, hanyut serantau)
- jika segan/tidak mau berusaha, (kita) akhirnya akan mendapat susah (bencana, merugi besar) nantinya
- segenggam digunungkan, setitik dilautkan
- sangat dihargai
- sehabis kelahi, teringat silat
- sesudah persoalan (pekerjaan) selesai, baru teringat cara yang baik untuk menyelesaikannya
- sehari selembar benang, lama-lama jadi sehelai kain (sekepal menjadi gunung, setitik menjadi laut)
-
- hal perbuatan orang yang sabar dan tidak lekas putus asa, sedikit demi sedikit lama-lama berhasil juga; pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga; dari sedikit menjadi banyak
- perkara yang kecil dibesar-besarkan
- sehina semalu
- seia sekata; senasib
- seidas bagai benang, sebentuk bagai cincin (seikat bagai sirih, serumpun bagai serai; sekebat bagai sirih; seliang bagai tebu; selubang bagai tebu)
-
- dua orang yang sejodoh benar
- seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita
- sepakat dalam perkumpulan (rapat)
- seia sekata; rukun sekali; bersatu hati-hati dalam segala hal
- seiring bertukar jalan (sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut)
- berlainan pendapat (caranya) meskipun maksudnya sama; kedua pihak semaksud dan sepaham, tetapi berlain cara melaksanakannya
- sekam menjadi hampa berat
- tidak akan merugikan sedikit jua
- sekerat ular, sekerat belut
- orang yang bermuka dua (ikut ke sana kemari)
- sekudung limbat, sekudung lintah
- tidak tetap pendiriannya
- sekutuk beras basah
- tidak ada gunanya
- selama enggang mengeram (selama gagak hitam, selama air hilir)
- lama sekali; selama-lamanya
- selama hayat dikandung badan
- selama masih hidup
- selama hujan akan panas jua
- sehabis kesusahan, akhirnya akan datang juga waktu yang baik
- selama sipatung mandi
- sebentar sekali
- selangkas betik berbuah
- waktu yang singkat
- selapik seketiduran
- sangat akrab (tentang persahabatan)
- seludang menolakkan mayang
- memperlihatkan atau kelihatan kecantikannya (isi hatinya, kesombongannya, dsb)
- semanis-manis gula ada pasir di dalamnya (manis-manis gula berpasir jua, sepahit-pahit jadam menjadi obat)
- bujuk rayu yang lemah-lembut adalah berisi tipu dan perkataan yang keras itu kadang-kadang menjadi kebajikan diri
- sembunyi tuma, ekor kelihatan (kepala tersuruk, ekor kelihatan)
- merasa tidak ada yang mengetahui, tetapi sebenarnya sudah diketahui orang banyak; menutup-nutupi perbuatan jahat yang sudah diketahui orang
- sembunyi-sembunyi puyuh
-
- menutupi perbuatan jahat yang telah diketahui orang
- sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dsb) yang sungguh (akan) terjadi
- semisal udang dalam tangguk
- sedang dalam kesusahan (kesukaran)
- semut dipijak tidak mati, gajah diarung bergelimpangan (semut terpijak tidak mati, alu tertarung patah tiga)
- perihal cara berjalan seorang perempuan yang baik lagi teratur (tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat)
- sendok berdengar-dengar, nasi habis budi dapat
- karena pekerjaan dilakukan kurang hati-hati, akhirnya mendapat malu karena rahasia terbuka kepada orang lain
- sendok besar tak mengenyang
- tidak ada buktinya
- sendok dan periuk lagi berantuk (sendok dengan belanga lagi berlaga)
- sahabat baik (suami istri dsb) adakalanya berselisih juga
- (seperti) sengkalan tak sudah
- buruk sekali (rupa dll)
- senjata makan tuan
- sesuatu yang direncanakan untuk mencelakakan orang lain, tetapi berbalik mengenai diri sendiri
- seorang budi-budian, seorang tabung seruas
- dua orang yang sangat berbeda tabiatnya (seorang banyak akal liciknya, seorang lagi lurus hati)
- seorang ke hilir, seorang ke mudik
- tidak ada persesuaian perasaan dan pikiran antara laki bini, sahabat, dsb
- sepala-pala mandi biarlah basah
- mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
- sepandai-pandai membungkus yang busuk berbau juga
- perbuatan yang salah, meskipun dirahasiakan, lama-lama akan ketahuan juga
- sepandai-pandai tupai meloncat, sekali gawal juga (sekali/sekali waktu, gawal = terjatuh)
- sepandai-pandai seseorang, ada kalanya/sekali-sekali ia berbuat salah (keliru) juga
- sepanjang tali beruk
- terlalu panjang sehingga membosankan (tentang pidato, doa yang panjang)
- sepasin dapat bersiang
- mendapat keuntungan tidak dengan sengaja
- sepenggalah matahari naik
- alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00
- sepesan anak beranak, anaknya beranak pula (sepesan anak beranak, anaknya menggigit pula)
- cepat sekali berkembang biak (bertambah banyak)
- (bagai) serangkak tertimbakan
- berjalan miring karena cacat pada tubuhnya
- (bagai) serdadu pulang baris
- orang yang kelihatannya selalu bergaya, tetapi pekerjaannya berat dan berbahaya
- (laksana manau) seribu kali embat haram tak patah
- menunjukkan sesuatu yang teguh dan kuat
- serigala berbulu domba
- orang yang kelihatannya bodoh dan penurut, tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang
- serigala dengan anggur
- sikap seseorang yang mencela sesuatu yang sangat diingininya dan berusaha memerolehnya, tetapi gagal
- sesak berundur-undur, hendak lari malu, hendak menghambat tak lalu
- sudah tidak dapat melawan, tetapi pura-pura masih sanggup bertahan
- sesal dahulu pendapatan (pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna; sesal dahulu yang bertuah, sesal kemudian yang celaka)
- pikir dulu masak-masak (baik-baik) sebelum berbuat sesuatu (agar tidak menyesal kelak); bila hendak melakukan/mengerjakan sesuatu, hendaknya dipertimbangkan lebih dahulu baik buruknya; setiap perbuatan hendaklah ditimbang masak-masak agar tidak menyesal
- sesat surut, terlangkah kembali
- memperbaiki kesalahan yang telah dibuat
- sesayat sebelanga juga
- meskipun sedikit, dianggap sudah cukup juga
- setali tiga uang
- sama saja; tidak ada bedanya
- setapak jangan lalu, setapak jangan surut
- pendirian harus kuat
- setempuh lalu, sebondong surut
- tetap bersatu hati
- setinggi-tinggi bangau terbang, surutnya ke kubangan (setinggi-tinggi melambung, surutnya ke tanah juga)
- sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya) juga; biar ke mana pun perginya, akhirnya pulang ke kampung halaman juga
- seukur mata dengan telinga
- seturut penglihatan dan pendengaran
- (bagai) si bisu berasian, terasa ada terkatakan tidak (si bisu bermimpi, terasa ada terkatakan tidak)
- tidak dapat mengatakan meskipun tahu (mengerti)
- (bagai) si kudung beroleh cincin
- beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya
- (bagai) si kudung panji berbelut
- pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
- (bagai) si lumpuh hendak merantau
- tidak mungkin dikerjakan
- sia-sia menjaring angin, terasa ada tertangkap tidak
- jangan mengharapkan yang bukan-bukan karena akan mengecewakan saja
- (bagai) siamang kurang kayu
- sangat bersedih hati karena menderita kekurangan
- siang bernapas, malam berembun (malam berselimut embun, siang bertudung awan)
- sangat miskin (tidak punya rumah)
- (seperti) siang dengan malam
- jauh (banyak) bedanya
- siapa berkotek, siapa bertelur
- siapa yang bersuara terdahulu, biasanya dialah yang berbuat
- siapa gatal, dialah menggaruk (siapa melejang, siapa patah, siapa melalah, siapa patah; siapa menyuruk, siapa bungkuk, siapa menjala, siapa terjun)
- orang yang berkeras hendak berbuat sesuatu (beroleh barang, pekerjaan), dialah harus berbuat/berusaha (menanggung kesukarannya, kerugiannya dsb) sendiri; pekerjaan yang terburu-buru itu kelak merugikan juga
- siapa lama tahan, menang
- apabila bekerja dengan tekun dan rajin, tidak tergesa-gesa, lama-kelamaan kerja yang sulit sekali pun akan selesai juga dengan baik
- siapa luka, siapa menyiuk (siapa sakit, siapa menyiuk)
- yang merasa tersindir, dialah yang berbuat sesuatu sebagai yang disindirkan itu; yang berbuat salah akan merasa jika ada yang menyindir dsb
- siapa makan lada, ialah berasa pedas (siapa makan cabai, dialah yang berasa pedas (kepedasan))
-
- siapa yang berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya
- siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat seperti yang disindirkan itu; barang siapa yang bersalah akan merasa tersinggung (oleh sindiran dsb)
- siapa menabur angin, akan menuai puting beliung (siapa menabur angin, akan menuai badai)
- orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana
- siapa pun jadi raja, tanganku ke dahi juga
- siapa pun berkuasa aku tetap menghormatinya
- siapa senantiasa melihat angin tidak akan menabur, siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai (siapa senantiasa melihat angin takkan menabur, siapa senantiasa melihat awan takkan menuai)
- sigai dua segeragai
- suatu perkara yang bersangkut paut dengan perkara yang lain
- silap mata, pecah kepala
- kalau kurang penjagaan/kurang waspada dalam suatu pekerjaan yang berbahaya, binasalah akhirnya
- singkap daun ambil isi (buah)
- (berkata) dengan terus terang
- singkat diulas, panjang dikerat
- mana-mana yang kurang ditambah, sedangkan yang lebih dikurangi (yang kurang baik diperbaiki)
- singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat
- tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya
- siput memuji buntut
- memuji diri sendiri
- sirih naik junjungan patah
- baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan
- sokong membawa rebah
- dikhianati atau dicelakai oleh teman sendiri; orang kepercayaan yang merusakkan sesuatu yang dipercayakan (diamanatkan) kepadanya
- (kalau) sorok lebih dahulu daripada tokok, tidak mati babi
- kalau lagak atau bual yang didahulukan, maksud tidak akan tercapai
- suarang ditagih, sekutu dibelah
- harta milik bersama atau persekutuan dibagi sebagaimana mestinya apabila suami istri atau orang berekanan bercerai atau berpisah
- suaranya seperti membelah betung
- suaranya tidak enak pada pendengaran (karena terlalu kuat dsb)
- subur karena dipupuk, besar karena diambak (besar diambak, tinggi dianjung)
- orang besar atau tinggi kedudukannya karena dimuliakan oleh anak buahnya atau pengikutnya
- sukar kaji pada orang alim, sukar uang pada orang kaya
- orang pandai biasanya baru mau memutuskan suatu persoalan apabila sudah dipertimbangkan dalam-dalam; orang kaya baru mau mengeluarkan uang kalau ada untungnya
- sukat air menjadi batu
- tidak mungkin
- sukatannya sudah penuh
- sudah sampai ajalnya
- suku tak boleh dianjak, malu tak boleh diagih
- orang yang sekaum harus sehina semalu (hina seorang hina semuanya, malu seorang malu semuanya)
- sumbing meluaki, retak melampaui tara (garis)
- kesalahan besar
- sumur digali air terbit
- beroleh sesuatu lebih daripada yang diharapkan
- tak sungguh seluang melaut, akhirnya balik ke tepi juga
- tidak betah tinggal di perantauan; orang yang meninggalkan kaumnya (keluarganya), tetapi akhirnya kembali juga
- sungguhpun kawat yang dibentuk, ikan di laut yang diadang
- sungguhpun tampaknya tidak ada suatu maksud, tetapi ada juga yang dituju
- susu dibalas dengan tuba (air susu dibalas dengan air tuba)
- kebaikan dibalas dengan kejahatan
- syariat palu-memalu, hakikat balas-membalas (syariat palu-memalu, pada hakikatnya adalah balas-membalas)
- baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat
- tahan jerat sorong kepala
- hendak mencelakakan orang lain akhirnya dia sendiri yang mendapat celaka
- tidak tahu antah terkunyah
- tidak merasa melakukan sesuatu yang tidak patut
- tahu asam garamnya
- tahu seluk-beluknya (baik-buruknya)
- tahu di angin berkisar
- tahu akan perubahan hati seseorang
- tahu di angin turun naik
- tahu akan gelagat sesuatu yang akan terjadi
- tahu di dalam lubuk
- tahu benar akan seluk beluk suatu perkara
- belum tahu di pedas lada
- masih muda sekali; belum berpengalaman
- tahu makan, tahu simpan
- dapat menyimpan rahasia baik-baik
- sudah tahu peria pahit
- penyesalan yang sia-sia saja (sebab sudah tahu kurang baik, tetapi diperbuat juga)
- (kalau) tak ada angin, takkan pokok bergoyang
- jika tak ada sebab, tidak akan sesuatu terjadi
- takut akan bayang-bayangnya
- takut atau khawatir karena ingat akan perbuatan sendiri yang buruk
- takut akan lumpur, lari ke duri
- menghindarkan diri dari kesusahan yang kecil, jatuh ke dalam kesusahan yang lebih besar
- takut di hantu, terpeluk ke bangkai
- mendapat kesusahan (kecelakaan) karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti
- (kalau) takut dilimbur pasang, jangan berumah di tepi pantai
- kalau takut akan akibatnya/mendapat kesusahan, jangan melakukan pekerjaan/hal-hal yang berbahaya
- takutkan tuma, dibuangkan kain
- sayang akan sesuatu yang berharga, tetapi dapat kerugian besar
- talam dua muka
- bermuka dua; mendua hati
- tali busur tidak selamanya dapat diregang
- orang tidak selamanya bekerja terus-menerus, tetapi mesti ada istirahatnya
- tali jangan putus, kaitan jangan rekah
- perkara harus diputus seadil-adilnya agar kedua belah pihak yang beperkara sama-sama senang
- tali putus, keluan putus
- anak muda (gadis) yang telah bebas berbuat sekehendak hatinya setelah orang yang menjaganya (orang tuanya) meninggal
- tali tiga lembar tak suang-suang putus (tali yang tiga lembar itu tak suang-suang putus)
- bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
- tampak gabak di hulu (gabak di hulu tanda akan hujan)
- ada tanda-tanda akan terjadi sesuatu
- tampak tembelangnya
- kelihatan kebusukannya (kekurangannya, kejahatan, dsb)
- tampuk bertangkai
- ada bukti (keterangan, alasan, jaminan) yang kuat
- tampuknya masih bergetah
- masih cukup penghidupannya
- tanah lembah kandungan air, kayu bengkok titian kera
- kejahatan tidak terjadi kalau tidak disebabkan oleh keadaan lain
- tanam lalang tak akan tumbuh padi (tanam lalang takkan tumbuh padi)
- melakukan kejahatan, kejahatan juga balasnya
- (bagai) tanduk bersendi gading
- jodoh yang tidak sepadan
- tanduk di kepala tak dapat digelengkan
- tidak dapat mengelakkan diri dari kewajiban yang harus dikerjakan
- (bagai) tanduk diberkas (tanduk di berkas)
- sangat sukar untuk disatukan (karena tidak sepaham atau sependirian); sesuatu yang tidak dapat dikerjakan
- tak tanduk telinga dipulas
- tindakan apa pun dilakukan asal dapat merugikan lawan (membalas dendam)
- tangan kanan jangan percaya akan tangan kiri
- jangan selamanya percaya begitu saja kepada sahabat karena kerap kali sahabat juga yang mencelakakan kita
- tangan kiri jangan mengetahui apa yang dilakukan tangan tangan
- tangan mencencang, bahu memikul (tangan memetik, bahu memikul; tangan menetak, bahu memikul)
- siapa yang bersalah harus menanggung hukuman; siapa yang berbuat harus berani bertanggung jawab; perbuatan jahat harus diberi hukuman yang setimpal; harus berani menanggung kesalahan yang telah diperbuat
- tangan menggenggam tangan
- sangat kikir
- tangguk rapat, keruntung bubus
- suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros
- tarik muka dua belas
- perihal orang yang sangat kecewa dan kelihatan selalu kesal
- taruh beras dalam padi
- menyimpan rahasia baik-baik
- tebu masuk di mulut gajah (tebu setuntung masuk geraham gajah)
-
- binasa sama sekali (sudah tidak tertolong lagi)
- pemberian sedikit kepada orang kaya tidak ada harganya
- tegak pada yang datang
- tetap pendiriannya; tetap memegang keadilan (kebenaran)
- tegak sama tinggi (berdiri sama tinggi, duduk sama rendah)
- sama tingkatnya (derajat kedudukannya)
- teguh berpaling, duduk berkisar
- berlainan dengan apa yang telah dikatakan atau dijanjikan
- telaga di bawah gunung
- perempuan yang mendatangkan untung kepada suaminya
- telaga mencari timba
- perempuan mencari laki-laki
- telinga rabit dipasang subang
- memuliakan orang yang tidak patut dimuliakan; tidak pada tempatnya
- teluknya dalam, rantaunya sakti
- tidak mudah dikalahkan
- telunjuk lurus, kelingking berkait
- pada lahirnya kelihatan baik, tetapi batinnya (dalam hati) tampak/terkandung maksud busuk
- telunjuk mencocok mata (mencocok/merosok, menikam, mata/jari)
- merusakkan (mengambil, mencari, dsb) barang yang sebenarnya harus dijaga
- telur di ujung tanduk
- dalam keadaan yang sangat sulit (berbahaya)
- telur sesangkak, pecah satu pecah semua
- bersatu hati dalam segala hal
- tempat makan jangan dibenahi
- kita jangan berbuat tidak senonoh di tempat kita menumpang; jangan berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik kepada kita
- tempayan tertiarap dalam air
- orang yang tidak mau mendengarkan nasihat (pengajaran)
- tengah tapak bayang-bayang
- tengah hari tepat
- (bak) tengguli ditukar cuka
- suatu kejadian yang bertukar dari keadaan yang menggembirakan ke keadaan yang menyedihkan
- tentang mata, dengan mata (antara empat mata)
- berhadap-hadapan dua orang saja
- tak tentu hilir mudiknya (belum tentu hilir mudiknya; tak tentu hilirnya; tiada berketentuan hulu hilirnya; tidak berketentuan hulu hilirnya; tiada mengetahui hulu hilirnya; tak tentu kepala ekornya)
-
- tidak tentu ujung pangkalnya, tidak tentu asal muasalnya
- tidak tentu maksud dan tujuannya; tidak tahu apa-apa dalam suatu urusan
- belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara
- kokoh, baik dalam soal yang kecil-kecil maupun dalam soal yang besar-besar
- belum tentu si upik si buyungnya
- belum tentu kesudahannya
- teperlus maka hendak menutup lubang
- sesudah mendapat celaka, baru ingat akan ikhtiar
- tepuk berbalas, alang berjawat
- perbuatan jahat dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan
- tepuk perut, tanya selera
- bila hendak melakukan hal yang baru, sebaiknya bertanya dahulu kepada orang yang sudah berpengalaman
- tepung kena ragi
- sudah terjadi (berjalan baik-baik)
- terajar pada banting pincang
- tidak ada gunanya mengajar orang yang keras kepala
- teralang-alang bagaikan sampah dalam mata
- hinaan dsb yang selalu teringat dan terasa di dalam hati
- terang kabut, teduh hujan
- telah senang (aman dsb) kembali sehabis menderita kesusahan dsb
- sudah terantuk, baru tengadah
- baru ingat sesudah merugi (sesudah merugi (menderita kecelakaan) baru sadar)
- terapung sama hanyut, terendam sama basah
- sehidup semati; senasib sepenanggungan
- terapung tak hanyut, terendam tak basah
- belum ada keputusan atau ketentuan; belum tentu kesudahannya (tentang perkara dsb)
- teras terunjam, gubal melayang
- penduduk asli akan tetap tinggal di negerinya apabila orang asing pergi
- terban bumi tempat berpijak
- hilang tempat menggantungkan harapan
- terbang bertumpu, hinggap mencekam
- jika merantau hendaklah menghubungi (mencari) kaum kerabat tempat menumpangkan dirinya
- tiada terbawa sekam segantang
- sangat lemah (tidak berkekuatan)
- terbulang ayam betina
- orang yang disangka berani dsb, ternyata tidak
- tercacak seperti lembing tergadai
- tertegak dan terdiam tercengang-cengang
- tercincang puar bergerak andilau
- jika seseorang anggota keluarga dihina, tentu keluarga atau kaumnya akan turut tersinggung juga
- tercubit paha kiri, paha kanan pun berasa sakit
- jika salah seorang anggota keluarga menderita sesuatu, anggota yang lain pun turut merasakan
- terdesak padang ke rimba
- hilang akal
- terdorong gajah karena besarnya
- berbuat sesuatu yang kurang baik karena kekuasaannya
- tiada terempang peluru oleh lalang
- kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah
- terentak ruas ke buku
- hilang akal
- tergantung tidak bertali
- perempuan yang tidak diurus lagi oleh suaminya, tetapi tidak dapat meminta cerai
- tergerenyeng-gerenyeng bagai anjing disua antan
- seorang penakut yang menepi-nepi karena ingin lari
- terikat kaki tangan
- tidak bebas (berkuasa) lagi
- tidak terindang dedak basah
- perkara (perselisihan dsb) yang sangat sulit penyelesaiannya
- terjual terbeli
- apa yang disuruhkan kepada orang lain, hendaknya dapat dikerjakan sendiri juga
- terkalang di mata, terasa di hati
- ada sesuatu yang akan dikemukakan, tetapi belum tersampaikan (terkatakan)
- terkilan di hati, terkalang di mata
- terasa (terbayang) dalam hati dan sulit dihilangkan
- tak terkayuhkan lagi biduk hilir
- sudah lemah sekali (tak kuasa lagi melanjutkan usaha)
- tiada terkubak yang tiada berkodok
- tidak ada negeri yang tidak ada keburukannya
- sudah terlalu hilir malam, apa hendak dikata lagi
- perbuatan salah yang terlanjur
- terlampau dikadang, mentah
- karena terlampau diperbagus, sebaliknya malahan menjadi buruk
- terlampau panggang angus
- kalau terlampau meninggi-ninggikan diri, akhirnya akan jatuh juga
- tak akan terlawan buaya menyelam air (takkan terlawan buaya menyelam air)
- orang pandai (kaya, berkuasa) tidak mungkin dapat dilawan
- terlongsong perahu boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik
- perkataan yang tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak dapat ditarik kembali, sebab itu jika orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu
- termakan di cirit berendang (termakan cirit berendang)
- termakan guna-guna sehingga dikuasai benar oleh orang lain
- termakan di rambut
- amat susah
- termakan di sadah
- sangat kesal hati (karena tertipu dsb)
- terpasang jerat halus
- terkena muslihat
- terpecak peluh di muka
- malu sekali
- terpegang di abu hangat
- mendapat atau mencampuri sesuatu yang menyusahkan saja
- terpeluk di batang dedap
- malang; sial
- terpijak bara hangat
- sangat gelisah; tidak dapat tenang
- terpijak bayang-bayang
- waktu tengah hari kira-kira pukul 12.00
- terpijak benang arang hitam tampak
- berbuat sesuatu harus berani menanggung akibat
- tersabung akan induk ayam (tersabung akan itik)
- sangat kecewa (tidak sesuai dengan dugaan semula)
- tersendeng-sendeng bagai sepat di bawah mengkuang
- orang yang kecil dan hina hendak mendekat kepada orang besar dan mulia, nyatanya kelihatan takut dan malu
- tersesak padang ke rimba (ke tebing)
- sudah habis akal (tidak berdaya lagi)
- tersesak undang kepada yang runcing tiada dapat bertenggang lagi
- habis akal budi (bicara); habis ikhtiar sehingga tidak dapat berupaya lagi
- tersingit-singit bagai katung di bawah reba
- sangat merendahkan diri seperti orang kecil (orang bawahan) yang takut dan malu hendak mendekati orang besar atau berkedudukan tinggi
- tertambat hati, terpaut sayang
- sangat cinta
- tertangkap basah
- tertangkap ketika sedang berbuat kejahatan; tertangkap tangan
- tertangkap di ikan kalang
- berhadapan dengan orang pandai, kaya, berani, dsb
- tertangkup sama termakan tanah, telentang sama terminum air (tertelentang sama terminum air, tertelungkup sama termakan tanah)
- sama-sama dalam suka dan duka; seia sekata; sama-sama merasakan keberuntungan atau kerugian
- tertelentang berisi air, tertiarap berisi tanah
- perihal orang yang terlalu miskin (lemah), tiada berdaya
- tertimbun dikais, terbenam diselam
- suatu hal (perkara) yang tersembunyi, diperiksa dan diselidiki dengan cermat
- tertumbuk biduk dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri
- jangan putus asa; kalau mendapat kesukaran dsb hendaklah selalu berikhtiar untuk menghindari atau mengatasinya
- tiba di perut dikempiskan, tiba di mata dipicingkan, tiba di dada dibusungkan
- perbuatan tidak adil (seperti terhadap A bersikap keras, terhadap B bersikap lembut)
- tiba di rusuk menjeriau
- sudah pada tempatnya; sudah kena benar (tentang jawaban dsb)
- (jika) tidak berada-ada, masakan tempua bersarang rendah (tidak ada berada, masakan tempua bersarang rendah; tidak ada mengada, masakan tempua bersarang rendah)
- jika tidak ada sebab-sebabnya (sesuatu yang tersembunyi), tentu tidak akan terjadi yang luar biasa
- (jika) tidak pecah ruyung, di mana boleh mendapat sagu
- tidak akan tercapai maksud kalau tidak mau berusaha
- sudah tidak tersudu oleh angsa, baharu diberikan kepada itik
- orang kecil hanya beroleh apa-apa yang tidak dapat digunakan oleh orang besar
- tidur bertilam air mata
- sangat sedih karena merindukan kekasih
- tidur bertilam pasir
- tidur di mana saja (karena tidak bertempat tinggal)
- tidur di atas miang (enjelai)
- tidak dapat tenang (selalu gelisah)
- tidur tak lelap, makan tak kenyang
- sangat gelisah (karena bersusah hati, banyak pikiran, dsb)
- tikus hendak menampar kucing (awak tikus hendak menampar kepala kucing; kelekatu hendak terbang ke langit; meminta tanduk kepada kuda; udang hendak mengatai ikan)
- menghendaki sesuatu yang mustahil/tidak mungkin diperoleh atau terjadi; tidak insaf akan aibnya sendiri
- (seperti) tikus jatuh di beras
- ibarat orang yang mendapat pekerjaan yang menguntungkan dan tidak ingin meninggalkan pekerjaan itu lagi
- (seperti) tikus masuk perangkap
- orang yang sudah kehilangan akal; amat gelisah
- (seperti) tikus masuk rumah
- orang yang kecewa karena tidak terpenuhi harapannya
- (bagai) tikus membaiki labu
- orang yang mencoba memperbaiki sesuatu yang tidak diketahuinya, akhirnya merusaknya
- timur beralih ke sebelah barat
- laki-laki yang menurut pada perintah istrinya
- tinggal sehelai sepinggang
- tinggal pakaian yang melekat pada tubuhnya; menjadi miskin
- tinggi banir tempat berlindung
- setiap hal yang istimewa ada faedahnya asal tahu menggunakannya
- tinggi gelepur, rendah laga
- banyak cakapnya, tetapi tidak ada isinya (hasilnya, pekerjaannya); sombong
- tinggi terbawa oleh ruasnya
- seseorang yang masih bodoh walaupun sudah besar
- tingkalak menghadap mudik, lukah menghadap hilir
- segala sesuatu menurut adatnya (sifatnya, kelazimannya)
- (seperti) Tionghoa karam
- riuh rendah; hiruk-pikuk
- tohok lembing ke semak
- (perbuatan yang) sia-sia
- tohok raja tidak dapat dielakkan
- sukar menolak kehendak orang yang berkuasa
- tohok tunggang ke buruh (ke bawah)
- mudah mencelakakan orang yang di bawah perintahnya
- tolak tangga berayun kaki
- membuang kehidupan yang sudah enak
- (seperti) toman makan anak
- orang yang berbuat cabul (sumbang)
- tong kosong nyaring bunyinya
- orang yang bodoh biasanya banyak bualnya (cakapnya)
- tongkat membawa rebah
- orang yang disuruh menjaga sesuatu, tetapi dia sendiri yang merusaknya (mencuri dsb)
- tua-tua keladi makin tua, makin jadi (kelapa)
- dikatakan kepada orang yang makin tua makin baik atau makin buruk (kelakuannya)
- tuah anjing, celaka kuda
- nasib manusia tidak sama, ada yang beruntung dan ada pula yang celaka (tidak beruntung)
- tuah ayam boleh dilihat, tuah manusia siapa tahu
- tidak ada orang yang dapat menentukan nasib seseorang
- tuah melambung tinggi, celaka menimpa, celaka sebesar gunung
- berilmu tinggi, tetapi tidak mempunyai pekerjaan yang tetap sehingga hidupnya selalu susah juga
- tuak terbeli, tunjang hilang
- mendapat celaka (kekecewaan dsb)
- tuba habis, ikan tak dapat (umpan habis, ikan tak kena)
- pekerjaan yang sia-sia; usaha yang tidak mendatangkan hasil sedikit juga (tidak mendapat untung), bahkan merugi
- tunggang hilang berani mati
- tidak takut apa pun; tidak gentar menjalankan kewajiban (terutama yang mengenai bangsa dan negara)
- tunggang hilang, tak hilang
- hal ketetapan hati berani melakukan suatu pekerjaan; tidak menghiraukan bahaya ataupun mati
- ada ubi, ada talas, ada budi, ada balas
- kejahatan dibalas dengan kejahatan, kebaikan dibalas dengan kebaikan; barang siapa yang berbuat sesuatu tentu akan mendapat balasan yang setimpal
- ucap habis, niat sampai
- semua yang dikatakan langsung dilaksanakan
- udang dalam tangguk
- sangat gelisah (susah dsb)
- (ada) udang di balik batu
- ada suatu maksud yang tersembunyi
- ujung jarum halus kelindan sutera
- tipu muslihat yang sangat halus
- ukur baju di badan sendiri (ukur baju badan sendiri)
- menganggap atau menilai orang lain sama dengan anggapan atau penilaian terhadap diri sendiri
- ulam mencari sambal
- perempuan yang mencari laki-laki
- (seperti) ular kena bedal (ular kena palu, ular kena pukul)
- tidak tenang (karena marah dsb)
- (seperti) ular mengutik-ngutik ekor
- bergerak terus dengan gelisah (karena marah dsb)
- ular menyusur akar
- merendahkan diri, tetapi tidak turun martabatnya
- umpan seumpan, kail sebentuk
- melakukan suatu usaha dengan tidak cukup alat dan syaratnya
- umpat tidak membunuh, puji tidak mengenyang
- baik celaan maupun pujian tidak perlu dihiraukan
- umur setahun jagung (darah setampuk pinang)
- masih sangat muda; belum berpengalaman
- unjuk yang tidak diberikan
- berjanji akan memberi sesuatu, tetapi hanya kata-kata (tidak dipenuhi)
- (bagai) unta menyerahkan diri
- amat patuh menurut perintah; mengaku salah dan bertobat; menyerah dan menurut
- untung ada tuah tiada
- ada kekayaan, tetapi tidak bahagia hidupnya; murah rezekinya, tetapi selalu habis saja
- untung sabut timbul, untung batu tenggelam
-
- untung-untungan
- tidak ada orang yang dapat menghindari nasibnya
- upah lalu bandar tak masuk
- tidak mendatangkan hasil sedikit pun
- usahlah teman dimandi pagi
- tidak usah kamu lebih-lebihkan (kaupuji-puji)
- usang dibarui, lapuk dikajangi
-
- mana-mana yang kurang baik diperbaiki
- aturan (adat dsb) yang sudah dilupakan orang dihidupkan kembali
- usul menunjukkan asal
- dari tingkah laku (tabiat) dapat kita ketahui asalnya (tinggi rendahnya derajat dsb); kelakuan (budi bahasa) seseorang menunjukkan asal keturunannya
- utang kayu ara (pinjam kayu ara)
- (utang yang akan dibayar apabila kayu ara tidak bergetah) utang yang tidak akan dibayar
- utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati
- kebaikan hati orang akan diingat selama-lamanya; budi baik orang hanya dapat dibalas dengan kebaikan pula
- utang selilit pinggang (utang sebelit pinggang; utang tiap helai bulu)
- utangnya banyak sekali
- yang berbaris, yang berpahat, yang bertakuk, yang bertebang (yang bertakuk, yang ditebang, yang bergaris, yang dipahat)
- dikerjakan sebagaimana biasanya; sudah menurut aturan (adat) yang biasa
- yang bulat datang bergolek, yang pipih datang melayang
- keuntungan (kesenangan dsb) datang dari mana-mana
- yang dikejar tiada dapat, yang dikandung berceceran
- yang sudah ada binasa dan habis, yang dicari tiada dapat; yang diharapkan tidak diperoleh, bahkan yang telah ada menjadi hilang
- yang lahir menunjukkan yang batin
- kelakuan orang menunjukkan tabiatnya atau perasaan hatinya
- yang merah saga, yang kurik kundi
- yang indah dan yang baik ialah budi bahasa, bukan rupa atau wajah
- yang seorang menabur dan yang lain menuai
- yang teguh disokong, yang rebah ditindih
- yang sudah kuat (kaya dsb) dibantu, sedang yang lemah (miskin dsb) digencet; yang sudah celaka (miskin) bertambah celaka (miskin)
- yang terbujur lalu, yang terlintang patah
- siapa yang tidak melawan akan selamat, yang menentang akan binasa (sesuatu yang harus diturut)
- zaman beralih, musim bertukar
- segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman
- Lihat pula Frekuensi
Lihat pula
sunting- Indeks:Bahasa Indonesia/Peribahasa (dari Wikiquote, dengan wikilink per kata, ~1100 peribahasa)
- q:Peribahasa Indonesia/KBBI